Langsung ke konten utama

Chapter 51


.
.
.
Kepala pelayan itu, yang sudah sekali mengunjungi ku di pagi hari, mengunjungi kamar ku lagi di sore hari dengan pesan bahwa Duke memanggil ku.

"… ayahku?"

"Ya."

Aku menderita sejenak. Tapi itu bukan penderitaan atas mengapa Duke telah memanggil ku.

Itu karena ada begitu banyak isu tentang mengapa ia melakukan itu tapi aku belum mempersiapkan diri untuk apa yang mungkin paling ia ributkan.

Karena aku bertengkar dengan Rennald? Atau mungkin karena gangguan di lapangan pelatihan? Atau karena aku membeli banyak senjata untuk eclis dengan cek kosong?

Sebenarnya, yang kedua adalah yang paling mungkin.

Tidak ada cara Rennald, pada usianya, akan pergi dan mengadu bahwa ia telah bertengkar dengan adiknya.

Dan, aku menggunakan uang yang Duke berikan pada ku seperti yang ku inginkan, tapi aku tidak berpikir dia akan bertindak pelit sekarang dan mengatakan sesuatu tentang hal itu.

"…… Beliau tidak tampak sangat marah."

Kepala pelayan mungkin berpikir bahwa sosok pertapaan ku sebenarnya penuh dengan kekhawatiran, jadi dia memberitahu ku tentang kondisi Duke.

"Mari kita pergi untuk saat ini."

Tanpa memikirkan lagi kata-kata itu, aku bangkit dari tempat duduk ku.

***

"Ayah, anda memanggil saya?"

Sewaktu aku memasuki kantornya dengan sedikit gugup, sang Duke, yang telah duduk di sofa sambil berpikir panjang, menyapa ku.

"Itu benar, duduklah."

Dia menunjuk ke sofa di seberang saat dia berbicara.

Apa yang berubah paling jelas setelah menjadi Penelope dalam permainan adalah bahwa Duke tidak lagi tampaknya mengabaikan ku. Dengan kata lain, itu berarti bahwa tidak seperti pada awalnya, aku tidak perlu dengan sembrono berlutut dan memohon.

Aku berjalan tanpa ragu dan duduk di seberang Duke.

Setelah mengeluarkan cerutu dia merokok, dia bertanya,

"Apakah kamu ingin minum teh?"

"Saya akan minum beberapa jika disajikan."

Tidak lama setelah Duke membunyikan bel, seorang pelayan membawakan beberapa makanan ringan dan teh panas.

"Cukup. Tinggalkan kami."

Pelayan itu, yang telah meletakkan cangkir di depan kami berdua, hendak menuangkan teh dari teko tetapi berhenti di atas perintah Duke, membungkuk dengan sopan, dan pergi keluar.

Keheningan yang canggung sekali lagi terjadi di kantor.

'…. Sekarang aku berpikir tentang hal itu, ini pertama kalinya aku minum teh dengan seorang karakter.'

Setiap kali aku datang ke sini setiap tahun, tujuan ku jelas: untuk meminta maaf atas kesalahan ku, menyelamatkan nyawa ku, dan pergi dari sini secepat mungkin.

Tetapi, selain pikiran ku yang terdalam, tidak ada yang memperlakukan ku sebagai orang yang setara. Meskipun aku merasa lega bahwa sikap terhadap ku sedikit membaik sekarang, aku juga agak pahit.

Sambil memikirkan hal ini, pemilik mansion mengambil inisiatif dan menuangkan teh ke cangkir kj dengan poci teh.

"…… Terima kasih."

Aku mengucapkan terima kasih, tetapi tidak siap untuk mengangkat cangkir teh itu.

Duke, yang menyesap wangi teh peppermint kuat, mengambil waktunya sebelum ia mulai berbicara.

"Penelope."

"Ya, ayah."

"Ada gangguan di tempat latihan."

Seperti yang diduga, alasan Duke untuk memanggil ku adalah karena kekacauan yang ku buat. Haruskah aku lega bahwa dia tidak memanggilku karena aku bertengkar dengan Rennald?

"… Ya. Ada beberapa perselisihan dengan para ksatria. Maafkan saya."

Dengan lemah lembut aku menganggukkan kepala dan meminta maaf seperti biasanya.

*Clack-. * Duke menaruh cangkir teh itu dan matanya berkilau tajam.

"Jelaskan keseluruhan ceritanya."

"Ini persis seperti yang anda dengar."

Aku tidak ingin membuang energiku untuk menjelaskan dan meminta maaf untuk kesalahan apapun yang tidak ada hubungannya dengan menyelamatkan hidupku.

Alis mata Duke berkerut, seolah-olah jawaban ku adalah biasa-biasa saja.

"Dan apa yang kamu ketahui tentang apa yang ku dengar?"

"Saya kira anda telah mendengar bahwa saya tiba-tiba muncul di lapangan pelatihan dan memerintahkan eclis untuk mencekik seorang ksatria."

Aku menjawab ringan.

Jelas bahwa orang-orang akan benar-benar mengabaikan kesalahan mereka sendiri dan bersaksi dengan cara yang menguntungkan hanya untuk diri mereka sendiri.

Yah, tentu saja. Aku mungkin hanya anak angkat, tapi bagaimana bisa mereka semua menyebutkan di depan Duke bahwa aku telah menangkap mereka karena mereka mengutukku?

"Jika anda memanggil untuk saya untuk mengkonfirmasi apakah itu benar, maka ya. Itu semua benar."

Aku menghadapi Duke sementara aku menyatakan dengan percaya diri.

"Saya tidak dapat memperlihatkan gambaran seorang wanita yang bijak, jadi jika anda menyuruh saya untuk memikirkan diri sendiri, saya akan patuh. Saya juga tidak akan ikut kompetisi berburu."

Aku tidak mengatakan bahwa aku salah seperti yang biasanya ku lakukan karena aku melakukannya atas kehendak ku sendiri dan aku tidak berpikir bahwa aku salah.

Sebaliknya, aku mengungkapkan tujuan tersembunyi ku.

'jika aku bisa menghindari kompetisi berburu, mari kita menghindarinya!'

Setelah sepenuhnya memutuskan pada Eclise, aku berpikir untuk meniru sang heroine dalam Mode Normal dan tidak berpartisipasi dalam kompetisi berburu jadi aku bisa meningkatkan sedikit ketertarikannya.

Ketika aku mendengar tentang kompetisi berburu saat makan siang beberapa hari yang lalu, aku tidak berpikir dalam-dalam tentang situasi pada saat itu.

Jika seorang bangsawan memiliki kebanggaan apapun, itu adat bagi mereka untuk menghadiri kompetisi berburu tidak peduli apapun. Oleh karena itu, bukankah akan menjadi hari ketika semua orang berkumpul bersama, kecuali untuk Eclise, yang adalah seorang budak dan tidak bisa berpartisipasi?

Tidak peduli seberapa keras aku mencoba untuk menghindarinya dengan semua kekuatanku, hutan terlalu berbahaya.

'Ini adalah episode yang sempurna untuk mati tanpa jejak.'

Selain itu, itu diadakan di istana, sehingga kemungkinan untuk terlibat dengan putra mahkota sangat tinggi. Dia adalah seseorang yang begitu tertarik pada ku sampai² ia mengirimkan undangan pribadi.

Jika aku melangkah keluar dan mengatakan aku ingin menyaksikan perburuan dan akhirnya membangkitkan rasa ingin tahu seorang pria, yang baru saja aku matikan …

'Tidak -!'

Aku berteriak saat aku menggigil.

"Tapi, saya pasti tidak berpikir saya salah, ayah!"

"……"

Sebuah keheningan yang dingin melanda kantor.

Akhirnya, Duke dengan dingin bertanya kembali dengan suara rendah,

"Kamu mengatakan kamu tidak melakukan kesalahan setelah hampir membunuh seorang ksatria yang menjaga keluarga kita?"

"Ya."

Aku langsung menjawab tanpa mengubah ekspresi.

Kemudian, Duke menghela nafas ringan.

"Baik. Jadi, mengapa kamu memerintahkan pengawal mu untuk melakukan hal seperti itu?"

'Kenapa dia begitu gigih dalam mempertanyakan ku hari ini?'

Aku menelengkan kepalaku.

Kepercayaan keluarga Duke dan statusnya mengenai ksatria sangat tinggi. Untuk menghina seorang ksatria yang berafiliasi dengan Eckarts sama dengan menghina keluarga Eckart.

Karena aku telah melakukan sesuatu yang bodoh seperti mencekik leher seorang ksatria, aku siap sampai batas tertentu untuk dihukum.

'Ku pikir dia akan segera menjadi marah seperti petir jika aku tanpa malu-malu mengatakan bahwa aku tidak melakukan kesalahan apa pun.'

Aku perlu dimasukkan ke dalam refleksi diri (kurungan), jadi aku hanya berpikir bahwa respon Duke tak terduga.

"....Bukankah anda pikir kata-kata kesatria lebih dapat diandalkan daripada saya?"

"Penelope Eckart."

Di balik bayangan kata-kata yang ia ucapkan dengan susah payah, Duke tampak serius dan memanggil ku dengan nama lengkap ku.

"Aku bertanya mengapa kamu bertindak seperti itu sementara kamu memegang nama belakang Eckart, jadi cobalah untuk menjawab dengan hati-hati."

"....."

"Tentunya kamu, yang tidak pernah melangkah ke dekat tempat pelatihan sebelumnya, tidak akan mengatakan bahwa kamu melakukannya tanpa alasan karena kamu bosan."

Kecurigaan Duke cukup beralasan.

Penelope tidak akan pergi dan berkelahi dengan para ksatria yang berada di tengah-tengah pelatihan tanpa alasan.

"Dan sebelum kamu pergi keluar, kamu bertanya kepada kepala pelayan dengan detail mengenai perlakuan terhadap pengawal mu."

"I-itu ……"

Terkejut, aku mengangkat kepalaku pada tambahan Duke. Aku mencoba menanyakan bagaimana dia bisa tahu, tetapi aku langsung menutup mulut.

Satu-satunya cara itu bisa bocor akan menjadi butler karena ia adalah satu-satunya tempat ku bertanya.

'Haah, dasar pengadu....'
(-‸ლ)

Aku benci kepala pelayan karena merusak sesuatu yang bisa berjalan dengan baik.

Melihat ku ragu, Duke menatap ku.

"Sekarang apakah kamu merasa ingin berbicara?"

"Ini semua salah saya, ayah. Saya hanya pergi ke tempat pelatihan pada kehendak sederhana, dan saya tidak suka sikap ksatria seperti mereka yang menyapa saya ……"

"Para ksatria mengatakan bahwa itu terkait dengan hukuman dari pengawal mu yang dibawa masuk"

"….."

"Apakah kamu hanya akan berbicara jika aku telah menendang keluar budak itu dari ksatria magang, karena dia adalah orang yang menyebabkan gangguan ini tanpa mengetahui tempatnya?!"

Suara Duke semakin marah cepat membuat ku merasa tertekan.

Dia tidak percaya kata-kata ku bahwa itu adalah pada 'kehendak sederhana.' Dia tampaknya berasumsi bahwa ada sesuatu yang lain.

"Ceritakan secara lengkap setiap detail tentang apa yang terjadi hari itu. Jika tidak, aku akan menanyakan budak yang mulai memberontak itu karena tanggung jawab akan jatuh ke tangan dia."

Dengan menyebutkan elise, aku tidak punya pilihan selain berbicara.

"… saya harus mengambil pengawal saya dari tempat latihan ketika saya berjalan-jalan sementara kami sedang bersiap-siap untuk pergi keluar."

"….."

"Saya melihat seorang ksatria bernama Mark menghukum pengawal saya untuk sesuatu yang konyol seperti mematahkan pedang kayu selama pelatihan."

Duke merajut alisnya mengintimidasi, seolah-olah itu bukan masalah besar. Dia berteriak seolah-olah memarahi ku, seolah-olah dia punya firasat bahwa itulah alasannya.

"Demi disiplin militer, itu adalah kejadian umum bagi para ksatria untuk dihukum berat mengenai posisi atasan dan bawahan. Kamu tidak pada usia di mana kamu dapat mengatakan kamu tidak tahu itu."

"Sementara itu, dia menghina saya,
Pemiliknya eclis."

"Ap … apa?"

Duke, yang sedang mempersiapkan untuk memarahi ku lagi setelah mendengar jawaban ku, membuka matanya lebar karena dia meraba-raba kata-katanya,

Tentu saja, situasi ini adalah yang benar² telah mereka hilangkan.

"Saya dapat mendengar pengawal saya mengamuk saat dia menyanggah kata-kata mereka, dan kemudian rekan-rekannya memukulinya sebagai kelompok."

"……"

"Itu sebabnya saya meminta eclis untuk berduel dengan kesatria yang telah memfitnah kehormatan seorang Lady."

Tepatnya, aku memintanya untuk membunuh Mark, tapi …

Aku tidak cukup bodoh untuk mengakui kata-kata vulgar seperti itu di depan Duke pada saat ini.

Pada kata-kata ku, Duke diam untuk waktu yang lama.

Aku dengan kosong menatap cangkir teh ku, yang belum kuminum.

Setelah beberapa saat, isinya sudah mendingin.

Namun, baik Duke atau aku menuangkan diri kami secangkir baru.

'…… Sungguh membosankan.'

Sementara melirik ke samping pada Duke yang telah kaku, aku tiba-tiba berpikir bahwa situasi ini agak melelahkan.

Berapa kali aku harus mengulangi situasi seperti ini sampai aku melarikan diri?

"Orang itu …"

Butuh waktu cukup lama sebelum Duke mengeluarkan suara mendalam nya.

"Bagaimana mereka menghina mu?"

"Mereka mengatakan bahwa saya hanya palsu yang tidak akan mampu mengurus dirinya sendiri jika dia ditendang keluar."

"……"

"Jadi mereka mengatakan kepada eclis sadari sesegera mungkin bahwa garis hidup yang ia pegang, dengan kata lain tuannya, adalah salah satu yang busuk."

Aku menceritakannya tanpa melebih-lebihkan. Itu bukan karena aku jijik oleh para ksatria yang telah gagal untuk melaporkan kekejaman mereka sendiri. Bahkan jika aku hanya menemukan itu sekarang, terlepas dari apa yang telah ku lakukan, aku tidak akan peduli diri ku dengan mereka lagi.

Tapi wajah Duke, yang secara perlahan terdistorsi, tak terduga.

"… Mengapa kamu tidak segera memberi tahu Derrick atau aku mengenai masalah ini?"

Seolah-olah dia sedang sabar, dia menarik napas dalam-dalam ketika dia bertanya kepada ku.

Jika itu adalah Penelope, dia pasti akan menyerbu ke ruangan Duke sebagai ganti dan berteriak tentang kebenciannya terhadap ksatria untuk menghinanya.

Aku khawatir untuk sesaat sebelum hanya mengatakan yang sebenarnya.

"… Saya langsung menghukumnya, jadi saya pikir itu tidak sepadan."

"Bagaimana mungkin itu tidak layak!"

Pada akhir responku, Duke meledak menjadi raungan menakutkan.



____
Haaii,, makasii udah mampir baca.
Jika ada yang tidak dimengerti, boleh TANYA JAWAB DI KOMENTAR yaa!!. mohon dimaafkan..
( ̄ε ̄ʃƪ)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chapter 210

 Selamat membaca kakak!! Oh ya, untuk chapter ini dan seterusnya, di tl oleh kak fresella dengan nama wp @Fresella**** Terimakasih kak! ❤ . . . Setelah melihat sosok kecil yang muncul entah dari mana, Vinter berhenti bernapas. Dia buru-buru menarik ujung tongkatnya. Kwaaang-! Dan sihir serangan itu melewati Yvonne dengan jarak yang sedikit lagi akan mengenainya, dan sihir itu menghantam dinding dan menyebabkan suara dan getaran yang besar. Namun, berkat sihir yang melapisi bangunan ini, dindingnya tidak berlubang. "Ugh......!" Sihir yang menyapu kantor itu dengan cepat membuat asap. Dan di antara asap itu, ada seorang wanita dan seorang anak kecil yang mengenakan topeng singa terungkap. "Sudah kubilang aku pasti akan menghancurkannya." Yvonne tertawa terbahak-bahak. Vinter pun mengerutkan kening dan memasang ekspresi yang terlihat putus asa. "Raon!" Dia adalah seorang anak yang sangat berharga karena dia pintar. Tapi mata Raon, terlihat dari celah topeng s...

Chapter 182

 Selamat membaca kakak!! Oh ya, untuk chapter ini dan seterusnya, di tl oleh kak fresella dengan nama wp @Fresella**** Terimakasih kak! ❤ . . . Vinter menatapku dengan mata yang melotot dan memaksaku untuk segera menjawab. Tidak, mungkin itu hanya alasanku. "Itu..." Saya ragu-ragu untuk waktu yang lama, sambil membuka bibir saya dan menutupnya lagi begitu terus selama beberapa saat. Tidaklah jelas untuk mengatakan bahwa masalah kepercayaan adalah jawaban yang benar. Dia mengira saya akan membunuh Yvonne, tetapi dia malah berusaha untuk menyembunyikan kejahatan saya. 'Tidak. Kamu memperlakukanku seperti penjahat ganas ketika kekacauan itu terjadi, bagaimana itu disebut sebagai kepercayaan?' atau 'Tidak. Terakhir kali saat kamu membuat keributan itu, kamu memperlakukanku seperti penjahat kejam, mungkin ini masalah kepercayaan?' Setelah perjuangan yang panjang, saya menjawab dia yang terus memandang saya. "Yah...kedengarannya seperti karaktermu." "...

Chapter 101

. . . 'Apa itu?' Secara reflektif ke jendela sistem yang melayang, tatapan ku naik ke atas kepala eclis. Dan aku membuka mataku. '.... Sudah hilang!' Kalimat itu [Minat 77%], yang baru saja berkilau dengan jelas di kepalanya diubah menjadi [periksa ketertarikannya]. Selain itu, bar ukuran yang diisi dengan warna putih telah berubah menjadi merah gelap. Tapi sebelum aku bisa mengenali apa yang telah terjadi, sebuah tulisan baru muncul. ____ <SYSTEM>  Warna ditampilkan pada bar pengukur tempat ketertarikan. ____ <SYSTEM>  DALAM RANGKA UNYUK MEMERIKSA KETERTARIKANNYA, BUATLAH KONTAK FISIK DENGAN TARGET. –––– "Elise...." Sambil melihat ke jendela sistem dengan mata gemetar, aku berhasil berbicara. Suara yang kencang keluar seolah² sedang tercekik. "Berikan padaku, aku akan meletakkannya untuk mu." Sudut² mulutku yang gemetar terangkat dengan susah payah dan memerintahkan. Eclis perlahan melepas tangan yang ia kenakan di bibirnya. - Traaak.  K...