Langsung ke konten utama

Chapter 35


.
.
.
Minatnya meningkat. Meskipun demikian, aku tidak ragu untuk mendekati pintu.

"Kalau begitu aku akan pergi."

Dengan itu, aku sudah melunasi semua hutang ku sebelumnya.

'Aku harus bergegas pulang dan mencoret beberapa hal di atas kertas.'

Aku membuka pintu, tetapi saat itu.

Klek, pintu kembali menutup saat mulai terbuka.

'...... Hm?'

Aku bingung ketika aku melihat lengan di atas kepala ku, tangannya menyentuh pintu.

Pria yang mendekatiku dari belakang dengan begitu cepat menutup pintu dengan tangannya.

Aku berada dalam posisi di mana aku terjebak di antara doi dan pintu.

"……Nona."

Suara rendah terdengar di seluruh ruangan.

Aku tampak kebingungan karena posisi yang tidak ku duga.

"A, apa itu? Apakah kau masih memiliki sesuatu untuk dikatakan?"

Vinter menjawab setelah hening beberapa saat.

"..... Saya ingin membalas budi karena anda menjaga anak² untuk saya."

"Tidak apa². Aku seharusnya tidak masuk sejak awal....."

"Saya adalah jenis orang yang tidak bisa hidup ketika saya memiliki hutang untuk dibayar kembali."

Dia menundukkan kepalanya ke arahku sambil berbicara. Kedua topeng sekarang setingkat lebih dekat.

'Apakah doi mungkin mengancamku untuk memastikan aku tutup mulut?'
ᕙ(⇀‸↼‶)ᕗ

Tenggorokanku terasa kering. Bahkan jika doi tidak bertindak seperti ini, aku masih akan menjaga mulutku karena aku tidak ingin terlibat dengan doi lebih dalam lagi.

Aku bersandar di pintu di punggungku, berusaha menjauh sedikit saja darinya, tetapi masih berusaha terlihat tenang dan santai sewaktu aku mengangkat bahu.

"Aku tidak benar² membutuhkan sesuatu secara khusus."

Hutang pant** ku, nama mu akan dicoret dari kertas ketika aku keluar dari tempat ini.

Vinter menunggu sebentar sebelum menyatakan sesuatu tiba².

"Saya seorang penyihir."

"....."

"Saya memiliki keterampilan di mana saya bisa melakukan hal² yang sebagian besar orang lain tidak bisa."

Aku menderita karena aku tidak mengerti di mana dia mendapatkan ini.

'Jadi dia mengatakan bahwa orang lain tidak bisa membunuhku tetapi dia bisa atau apa.'

Aku sedang berusaha menemukan kata² untuk membalas ancamannya.

"Silakan kunjungi kami kapan pun Anda membutuhkan bantuan."

Saat itu, sebuah kotak putih muncul di belakang kepala Vinter.

_____
<𝚂𝚈𝚂𝚃𝙴𝙼>  𝚀𝚞𝚎𝚜𝚝 𝚃𝚎𝚛𝚜𝚎𝚖𝚋𝚞𝚗𝚢𝚒  [𝙼𝚎𝚗𝚐𝚞𝚗𝚐𝚔𝚊𝚙𝚔𝚊𝚗 𝚛𝚊𝚑𝚊𝚜𝚒𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚢𝚒𝚑𝚒𝚛!]  𝙼𝚒𝚜𝚒 𝚂𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒!

_____
<𝚂𝚈𝚂𝚃𝙴𝙼>  𝙰𝚗𝚍𝚊 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚛𝚊𝚑𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚛𝚊𝚑𝚊𝚜𝚒𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚢𝚒𝚑𝚒𝚛. [𝙿𝚎𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚊𝚊𝚗 1 𝙱𝚊𝚗𝚝𝚞𝚊𝚗 𝚂𝚘𝚛𝚌𝚎𝚛𝚎𝚛]  𝚍𝚒𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚑𝚊𝚍𝚒𝚊𝚑.

_____
<𝚂𝚈𝚂𝚃𝙴𝙼>  𝙰𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝙰𝚗𝚍𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚑𝚊𝚍𝚒𝚊𝚑?

[𝙸𝚢𝚊. / 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔.]
–––––

'Ha.'

Imbalannya sangat tidak masuk akal sehingga membuat tawa palsu keluar dari ku.

Ketakutan, pengambilan keputusan, dan kekhawatiran sengit yang harus ku alami karena quest yang tidak terduga.

Bukankah hadiah itu pemikiran yang terlalu konyol untuk diberikan kepada ku yang saat ini sedang melarikan diri dari situasi, berpikir dalam pikiran bahwa aku tidak akan pernah melihatnya lagi?

"...... Kejam sekali."

"Maaf?"

Vinter bertanya ketika aku bergumam pada diriku sendiri.

Dengan lembut aku mendorongnya menjauh dariku.

Aku tidak menggunakan kekuatan ku untuk mendorong, tapi dia mundur.

Dia benar² berada di belakang kotak sistem. Kemudian diam² aku menekan [Ya.] Sambil berpura² mengambil tangan ku darinya.

"Aku akan berkunjung lagi ketika aku membutuhkan sesuatu."

Aku berada dalam posisi di mana aku harus menerima bahkan hadiah semacam itu yang tampaknya mengejek ku.

Itu karena aku tidak tahu kapan dan bagaimana aku akan menggunakannya jika suatu saat datang di mana hidup ku dalam bahaya.

'Meskipun tidak mungkin itu akan terjadi.'

Setidaknya,  seharusnya tidak  ada.

_____
<𝚂𝚈𝚂𝚃𝙴𝙼>  𝙰𝚗𝚍𝚊 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊  [𝙱𝚊𝚗𝚝𝚞𝚊𝚗 1 𝙿𝚎𝚗𝚢𝚒𝚑𝚒𝚛].

𝚃𝚎𝚛𝚒𝚊𝚔  [𝙵𝚊𝚟𝚘𝚛]  𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗.
–––––

Aku memeriksa kotak sistem untuk terakhir kalinya sebelum aku berbalik dan membuka pintu.

Dan ketika aku akhirnya keluar dari markas Vinter, langit sudah gelap di atas gang.

"Ha, sial....."

Aku merasa putus asa ketika aku berjalan menuruni tangga pendek dari pintu masuk markas.

"Apa yang aku pikirkan, lupa meminta kereta untuk membawaku pulang, idiot ......"

Aku benar² lupa tentang itu saat kepalaku berputar kembali ke sana. Bahwa aku tidak bisa teleportasi balik ke rumah.

"Haruskah aku kembali masuk dan meminta bantuan?"

Aku berpikir, melihat kembali ke pintu tempat ku keluar.

Namun, pemikiran itu tidak bertahan lama.

Akulah yang dengan percaya diri bertindak seolah² aku tidak membutuhkan bantuanmu. Betapa anehnya aku ketika aku masuk kembali dan meminta kereta.

Aku tidak tahan lagi dengan ejekan hari ini.

'Ha …… Terlalu lama untuk kembali. Ku harap Duke masih bekerja ketika aku kembali.'

Aku menatap di tempat ujung gang.

Syukurlah, ujung gang itu terang dengan banyak lampu, masih bersinar karena festival yang sedang berlangsung. Bahkan suara yang ramai bisa terdengar dari jauh di sini.

'Ayo kita ke jalan utama dulu. Maka aku akan dapat menemukan tempat aku bisa menyewa kereta.'

Aku mempercepat langkah ku ketika aku berterima kasih bahwa itu bukan lorong yang seperti labirin yang ku lalui untuk menyelamatkan Eclise.

Aku keluar dari gang dan segera disambut dengan jalan utama.

Tempat itu sangat mirip dengan jalan² yang ku kunjungi dengan dua putra Duke terakhir kali.

Aku harus menyewa kereta tetapi tidak ada satu pun yang terlihat karena hanya orang² adalah satu²nya yang bergerak.

Aku mengerutkan kening ketika aku melihat sekeliling.

Lalu aku melihatnya. Baju besi dengan simbol yang sangat akrab ditampilkan di sana.

"Tunjukkan kami kartu identitasmu."

Kedua ksatria dengan baju besi perak tidak terlalu jauh, mendekati seorang pria yang tidak terlalu tampak baik dan meminta identitasnya.

"Mengapa anda meminta kartu identitas saya?"

"Ada perintah untuk menindak penjahat yang tersembunyi selama festival. Cepatlah keluarga."

"I, itu....."

Percakapan kecil terjadi di antara pria itu dan para ksatria.

'Aku pernah melihat armor itu sebelumnya.'

Aku mencoba untuk mengingat, kemudian aku melebarkan mataku.

'Wha! Itu simbol yang mewakili Eckarts!'
{{(°△°; "}}!

Aku melihat sekeliling sekali lagi dan melihat para ksatria dari Eckart di mana² dengan ruang kecil di antara masing² dari mereka.

'Kenapa mereka disini? Apakah mereka mungkin di sini untuk menemukan saya....?'

Aku merasakan mata ku goyah.

Keadaan darurat. Orang yang saat ini bertanggung jawab memimpin ksatria Eckart adalah Derrick.

Itu berarti Derrick bisa berada di sini di suatu tempat.

'Aku akan mati ketika ketahuan diam² menyelinap keluar.'
{{{゚Д゚"}} 

Akulah yang mengatakan bahwa aku akan berada dalam kurungan.

Aku melihat sekeliling ku sekali lagi. Aku harus pulang tanpa tertangkap oleh Derrick.

Tapi kemudian.

"Apa yang sedang terjadi?"

Sebuah suara familiat terdengar dari tempat pria dan dua ksatria itu berada.

"Komandan, anda sudah sampai!"

Para ksatria membungkuk ketika mereka menyambut seseorang dengan cara yang ketat.

Aku melihat ke arah itu, berharap apa yang ku pikirkan tidak benar.

Rambut hitam. Seorang pria berjalan dengan jubah hitam mewah di atas baju besi perak murni dengan simbol Eckart di atasnya.

Itu Derrick.

Dia langsung tiba di pemandangan. Jantungku berdetak cepat, gugup jika aku tertangkap.

Tapi untungnya, aku mengenakan jubah dan topeng yang menyembunyikan wajah ku sepenuhnya.

"Tidak mungkin dia mengenali topengnya, kan?"

Itu seminggu yang lalu.

Derrick yang membenciku bukan orang yang cukup peduli untuk mengingat topeng yang kubeli waktu itu.

Jalanan itu penuh sesak dengan orang² jadi dia tidak bisa melihat ku.

Aku membungkuk sebisa mungkin. Aku sedang berpikir untuk bergerak dengan hati² sambil bersembunyi di kerumunan.

'Bagus. Itu kelompoknya!'

Bicara tentang waktu. Ada sekelompok orang² yang memakai topeng mendatangi ku.

Aku sedang menunggu waktu yang tepat untuk bergerak sambil melihat sekilas Derrick setiap detik.

Doi, yang sedang mendengarkan seorang penjaga, tiba² memiringkan kepalanya.

Dan arah dia memiringkan kepalanya itu tepat ke arah ku.

Aku melangkah mundur karena terkejut.

Dan saat itu, mata kami bertemu.

Dia mengenakan tatapan penasaran sedetik yang lalu sampai sedikit demi sedikit berubah menjadi cemberut.

"Kamu…… ."

'Sial.'

Aku berbalik membelakanginya sebelum dia bisa mengenaliku sepenuhnya, lalu bergegas kembali ke gang tempat aku keluar.

Namun, ujung lorong dihadang oleh beberapa bangunan yang hampir menyerupai markas Vinter.

Jika Derrick mengikuti ku ke sini, tidak ada keraguan bahwa aku akan ditangkap.

Aku bergegas menaiki tangga tanpa punya banyak pilihan. Dan.

Gebrukk!

"FAVOR-!'



_____
Haaii,, makasii udah mampir baca.
Jika ada yang tidak dimengerti, boleh TANYA JAWAB DI KOMENTAR yaa!!. mohon dimaafkan..
( ̄ε ̄ʃƪ)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chapter 210

 Selamat membaca kakak!! Oh ya, untuk chapter ini dan seterusnya, di tl oleh kak fresella dengan nama wp @Fresella**** Terimakasih kak! ❤ . . . Setelah melihat sosok kecil yang muncul entah dari mana, Vinter berhenti bernapas. Dia buru-buru menarik ujung tongkatnya. Kwaaang-! Dan sihir serangan itu melewati Yvonne dengan jarak yang sedikit lagi akan mengenainya, dan sihir itu menghantam dinding dan menyebabkan suara dan getaran yang besar. Namun, berkat sihir yang melapisi bangunan ini, dindingnya tidak berlubang. "Ugh......!" Sihir yang menyapu kantor itu dengan cepat membuat asap. Dan di antara asap itu, ada seorang wanita dan seorang anak kecil yang mengenakan topeng singa terungkap. "Sudah kubilang aku pasti akan menghancurkannya." Yvonne tertawa terbahak-bahak. Vinter pun mengerutkan kening dan memasang ekspresi yang terlihat putus asa. "Raon!" Dia adalah seorang anak yang sangat berharga karena dia pintar. Tapi mata Raon, terlihat dari celah topeng s...

Chapter 182

 Selamat membaca kakak!! Oh ya, untuk chapter ini dan seterusnya, di tl oleh kak fresella dengan nama wp @Fresella**** Terimakasih kak! ❤ . . . Vinter menatapku dengan mata yang melotot dan memaksaku untuk segera menjawab. Tidak, mungkin itu hanya alasanku. "Itu..." Saya ragu-ragu untuk waktu yang lama, sambil membuka bibir saya dan menutupnya lagi begitu terus selama beberapa saat. Tidaklah jelas untuk mengatakan bahwa masalah kepercayaan adalah jawaban yang benar. Dia mengira saya akan membunuh Yvonne, tetapi dia malah berusaha untuk menyembunyikan kejahatan saya. 'Tidak. Kamu memperlakukanku seperti penjahat ganas ketika kekacauan itu terjadi, bagaimana itu disebut sebagai kepercayaan?' atau 'Tidak. Terakhir kali saat kamu membuat keributan itu, kamu memperlakukanku seperti penjahat kejam, mungkin ini masalah kepercayaan?' Setelah perjuangan yang panjang, saya menjawab dia yang terus memandang saya. "Yah...kedengarannya seperti karaktermu." "...

Chapter 101

. . . 'Apa itu?' Secara reflektif ke jendela sistem yang melayang, tatapan ku naik ke atas kepala eclis. Dan aku membuka mataku. '.... Sudah hilang!' Kalimat itu [Minat 77%], yang baru saja berkilau dengan jelas di kepalanya diubah menjadi [periksa ketertarikannya]. Selain itu, bar ukuran yang diisi dengan warna putih telah berubah menjadi merah gelap. Tapi sebelum aku bisa mengenali apa yang telah terjadi, sebuah tulisan baru muncul. ____ <SYSTEM>  Warna ditampilkan pada bar pengukur tempat ketertarikan. ____ <SYSTEM>  DALAM RANGKA UNYUK MEMERIKSA KETERTARIKANNYA, BUATLAH KONTAK FISIK DENGAN TARGET. –––– "Elise...." Sambil melihat ke jendela sistem dengan mata gemetar, aku berhasil berbicara. Suara yang kencang keluar seolah² sedang tercekik. "Berikan padaku, aku akan meletakkannya untuk mu." Sudut² mulutku yang gemetar terangkat dengan susah payah dan memerintahkan. Eclis perlahan melepas tangan yang ia kenakan di bibirnya. - Traaak.  K...