.
.
.
Semua orang di ruang tamu terdiam.
"...Apa?" Putra mahkota yang pertama menjawab. "Apa yang kau bicarakan?"
"Ini adalah persis apa yang anda dengar." Vinter menjawab dengan singkat.
Tiga pasang mata biru terbelalak, terguncang dalam kengerian.
Seolah² mengatakan apa yang dia dengar luar biasa, Duke tergagap, mengatakan, "Aku tidak percaya apa yang kj dengar."
"Racun... Dia meminumnya ... Karena dia tahu itu racun. Apa maksudmu...?"
"Marquis, mengapa anda yakin tentang itu?" Derrick bertanya kembali dengan tajam pertanyaan Duke.
"Itu..."
"Cepat katakan, Marquis! Kau telah mengatakan dia mengira itu racun, dan dia meminumnya!" (Duke)
"... Kalung yang dikenakan putri."
Pada suara keras Duke yang mengekspresikan dorongannya, Vinter ragu-ragu dan melontarkan kebenaran.
"Sebelum putri mengangkat cangkirnya dengan anggur, warna manik di tengah-tengah kalungnya berubah."
"Apa artinya itu?"
"Kalung itu adalah artefak dengan sihir yang bereaksi terhadap racun. Ketika ada zat beracun di dekatnya,
Warna manik-manik berubah, dan saya melihat manik-manik Lady Penelope berubah kuning saat dia mengangkat gelasnya."
Pada saat yang sama, wajah Duke dan putra mahkota, yang sebelumnya telah diberitahu oleh Penelope tentang kalung, secara bersamaan menjadi pucat.
Putra mahkota berbicara perlahan dengan suara pelan. "Kemudian sang putri melihat warna itu dan masih meminumnya. Apa itu yang kau maksud?"
"Saya tidak yakin apakah putri melihat perubahan warna kalung itu. Tapi, dia mungkin telah memperhatikannya sebentar."
"Bagaimana bisa?"
"Karena warnanya sangat cerah dan terang hingga saya bisa melihatnya dari jauh."
"Ha." Putra mahkota mengembuskan napasnya dan menyapu poninya.
Duke juga mengangkat tangannya yang gemetar dan mengusap wajahnya yang kering berulang kali, Rennald duduk dengan tatapan kosong di wajahnya seolah-olah dia telah kehilangan seluruh rohnya.
Hanya Derrick yang wajahnya tanpa ekspresi seperti biasa.
Ketika Vinter menatapnya secara tidak sadar, dia bertanya-tanya, merasa aneh dengan hal itu.
"Tapi.." Kemudian, putra mahkota membuka mulutnya.
Saat Vinter menoleh, dia melihat mata merah memelototinya.
"Bagaimana kau tahu begitu banyak tentang artefak itu? Tampaknya itu bukan jenis benda yang digunakan oleh kekaisaran."
Matanya diredupkan. Mata biru Marquis mengguncang sedikit. Tapi itu adalah gerakan yang sangat halus, sehingga orang mungkin berfikir mungkin itu hanya ilusi.
"Ini memang barang langka di kekaisaran...." Vinter menjawab, menatap langsung ke putra mahkota dengan wajah yang tak tergoyahkan.
"Saya juga punya artefak itu. Di negeri dimana itu biasa digunakan, ada kebiasaan untuk mengenakan berbagai objek ditubuh mereka karena takut akan roh jahat."
"Kau benar-benar memiliki segala macam hal. Dari obat penangkal untuk sesuatu yang langka dari negara yang jauh."
"....Itu... Barang itu mirip dengan milik sang putri. Kebetulan sekali."
Putra mahkota, yang memandang Marquis dengan tatapan aneh, perlahan-lahan memiringkan kepalanya.
"Jadi. Apakah benda itu mengusir roh-roh jahat itu?"
"Tentu saja." Vinter, yang menjawab dengan wajah berbudi luhur, secara alami berpaling ke Duke.
"Jadi kesaksian dari pelayan wanita, bahwa Lady Penelope memerintahkan racun itu untuk menyakiti Lady Yvonne tidak sesuai dengan situasi yang sebenarnya."
"...Justru kebalikannya yang benar." (Ren)
Orang lain, yang diam sampai saat itu, membuka mulutnya.
"Rakyat jelata itu mungkin telah meminta si cewek Becky itu untuk mengatakan sesuatu tentang hal itu, atau apa pun untuk keselamatan dirinya sendiri kalau² dia tertangkap."
"Rennald!" Sang Duke menatap kembali ke arah putra keduanya dengan tatapan heran.
Tapi sebelum ia bahkan bisa mengatakan apa-apa lebih lanjut, Duke muda cepat memperingatkan.
"Keselamatan macam apa yang kau bicarakan di sini? Hati-hati dengan apa yang kau katakan!"
"Masih belum jelas bahwa ingatannya telah kembali, tetapi bagaimana jika dia ingin membunuh adik angkat kita?"
"Yvonne itu...!"
Mendengar sindiran tajam dari saudaranya, mata Derrick berubah menjadi merah darah dan pembuluh darah Derrick yang tebal naik di dahinya sewaktu melihat adiknya itu.
"....Aslinya, Yvone tidak seharusnya menghadiri upacara kedewasaan Penelope."
Karena adik perempuannya yang telah hilang selama sepuluh tahun karena kesalahan, mereka berdosa.
Bagaimana kau bisa memberinya kecurigaan yang kejam seperti itu setelah dia hampir tidak kembali, ketika itu tidak akan cukup untuk menebus mereka bahkan jika mereka meminta maaf dan meminta pengampunannya siang dan malam?
Kata-kata 'Tidakkah kau merasa kasihan padanya (Yvone)?', memenuhi tenggorokannya.
Hanya itu yang tak bisa Derrick katakan.
"Bagaimana bisa seorang anak yang tidak akan melangkah ke aula tanpa aku, pergi ke upacara kedewasaan dan berencana untuk meracuni Penelope?"
"Bukankah hal yang sama berlaku untuk sang putri?"
Namun, jawaban yang datang kembali bukan dari Renald, tapi dari putra mahkota.
"Duke muda, jadi jangan bilang kau ingin mengatakan bahwa putri meramalkan bahwa kau dan adik mu sendiri tiba² akan muncul di puncak pestanya?"
"....."
Akhirnya bibir Derrick tertutup mendengar ejekan putra mahkota.
Untuk sementara waktu, keheningan berat yang terjadi di ruang tamu mereda.
"...Jadi kita dibagi menjadi dua kelompok dengan dua asumsi yang berlawanan." Beberapa waktu kemudian, Vinter mengatur situasinya dengan cermat.
"Seseorang menghasut pelayan untuk Lady Penelope atau Lady Yvonne, atau...."
Duke melanjutkan kata-kata yang menjadi kabur tanpa bisa ia lontarkan keluar.
"... Penelope memainkan permainannya sendiri."
Tidak ada yang melihat bahwa dia dengan sengaja mengganti gelasnya tepat sebelum mereka minum dari gelas ini.
Sebagai hasilnya, putri kandung Duke secara alami dikecualikan dari daftar tersangka.
Tuk-! Tuk-! Putra mahkota yang melamun sambil mengetukkan jarinya di sandaran kursi tiba² bertanya.
"Memangnya apa alasan putri melakukan permainan buatan sendiri?"
'Ada cukup alasan untuk itu.' (Der)
Derrick menjawab yang selalu bertanggung jawab atas dampak kecelakaan itu menjawab dengan tenang.
"Saya malu untuk memberitahu anda, tapi Penelope akan sering menuntut perhatian seperti dengan cara ini."
"Apakah anda setuju dengan Duke muda?"
Sang Duke dan Rennald menurunkan mata mereka karena malu atas pertanyaan Callisto, tapi gagal memberikan jawaban lain.
Kata-kata Derrick tidak lebih dan tidak kurang benar.
Penelope sering menarik perhatian dengan cara yang merusak.
Meskipun dia tampaknya telah tumbuh dewasa baru-baru ini, mereka agak yakin pada kemungkinan bahwa itu adalah permainannya sendiri.
Putra mahkota berada di medan perang sekitar waktu itu, dan Duke telah berjuang untuk menghentikan dan mencegah penyebaran rumor dari dalam mansion, jadi Marquis juga tidak bisa memahami situasi ini.
Namun kesalahan seorang anak adalah kejatuhan ayahnya.
"....Saya tidak berpikir Penelope akan melakukan sejauh itu." Duke membuka mulutnya dengan wajah berat.
Renald mengangguk cepat. "Ayahku benar. Tidak ada alasan baginya untuk melakukan itu. Dia selalu sibuk bermain dan makan dengan uang yang diberikan kepadanya."
"Penelope... benci bahwa Yvonne sudah kembali."
Hanya Derrick yang mengatakan hal lain. Seperti orang yang sangat percaya bahwa akhir kasus ini adalah permainan Penelope sendiri.
"Pelayan mengatakan, setiap kali mereka bertemu satu sama lain, Yvonne selalu pulang kembali sambil menangis."
"Ha..?" Renald tertawa sinis seolah² dia tercengang.
"Siapa nih salah satu dari kita yang buta? Dia tidak mengatakan atau melakukan apa pun, tetapi rakyat jelata itu hanya menangis!"
"Jika kau melihat pada kata-kata dan tindakannya, dalam semua maksud dan tujuannya, tidak layak untuk diperlihatkan pada masyarakat."
Tidak seperti penampilan baiknya, memang lidah kakaknya (Der) setajam pisau.
Kemudian, Renald, yang telah ditikam oleh kata-kata Derrick beberapa kali, terdiam sesaat, dan segera menatap saudaranya.
"Jadi, kau mengatakan bahwa dia akan meracuni dirinya sendiri untuk mengalihkan perhatian dari rakyat jelata itu untuk dirinya sendiri?!"
"Jangan langsung mengambil kesimpulan. Ini hanya spekulasi ku bahwa mencari perhatian mungkin menjadi alasan mengapa dia melakukan ini."
"Hentikan kalian berdua!" Duke menghentikan mereka berdua dalam kemarahan.
"Kita belum yakin apakah itu perbuatan Penelope, tapi tidak ada alasan untuk berspekulasi! Kita harus melakukan penyelidikan."
"Self-play, Self-play, mudah banget kalian bilang ya!"*
(Kurang lebih gini doi bilangnya, mimin mah edit aja wkwkwk)
Pertengkaran antara anggota keluarga tiba² terhenti.
Duke menundukkan kepalanya kepada putra mahkota dengan ekspresi yang sangat tidak menyenangkan.
"Yang mulia."
"Jika sang putri benar-benar berada dibalik semua ini, apa kau berfikir berarti bahwa dia akan merencanakan semuanya sendiri selama upacara yang hanya sekali dalam hidupnya, untuk hari yang menarik perhatian semua orang??"
"....."
"Bukankah itu aneh? Satu²nya alasan dia minum racun sendiri adalah dia hanya ingin mendapatkan perhatian lo?"
Wajah Duke dan dua anaknya mengeras.
Apa yang tersirat dari pertanyaan putra mahkota dengan 'hanya', adalah apakah mendapat perhatian mereka itu setimpal?
Atau, apakah perlu mempertaruhkan nyawa karena dia tidak mendapatkan salah satu perhatian?
Duke membuka mulutnya untuk jawaban.
Tapi putra mahkota sudah di depan.
"Selain itu, sementara karena aku diam² mendengarkan dengan tenang... Duke muda tampaknya sangat bersemangat ingin menyalahkan penyebab gangguan ini pada kesalahan sang putri."
Pandangan putra mahkota dengan mata merah berpindah dari Duke ke Derrick.
"......"
"Apa kau begitu sembrono tentang putri setiap kali? Tidak berpikir untuk menemukan penyebab yang tepat, tapi memutuskan bahwa itu semua adalah kesalahan sang putri dan menyelesaikannya dengan cepat. Apakah itu cara Eckart untuk memecahkan masalah?"
"....."
"Apa kau seorang duke besar yang mengatakan, "Aku duke, dan kau bukan apa-apa"? Oh, tuhan. Kupikir kau adalah pengganti yang luar biasa untuk Duke. Tapi kau gak ada istimewanya. Sayang sekali."
"....."
"Ini mengecewakan."
Wajah Duke dan Derrick terdistorsi oleh gumaman putra mahkota, yang menjadi seperti orang yang berbicara pada dirinya sendiri.
Dengan rasa malu, sang Duke menjawab kembali, menahan kemarahannya.
"Yang mulia. Saya mohon maaf, tapi masalah ini masalah keluarga. Saya menghargai perhatian anda dalam hal ini, tapi ini tidak berkaitan dengan istana kekaisaran, jadi anda tidak harus memperhatikan urusan kami-"
"Aku berjanji untuk bertunangan dengan sang putri."
Karena mereka mencoba untuk mengecualikan dia mengatakan itu masalah keluarga, putra mahkota yang adalah orang luar tanpa hak untuk berbicara tiba-tiba membuat deklarasi mengejutkan dan membuat mereka terdiam.
Wajah para anggota keluarga Duke menjadi kosong.
"Itu, apa maksud anda..?"
"Ba-barusan... Apa yang baru saja anda katakan..?"
"Setelah upacara kedewasaan sang putri, aku bersiap-siap untuk secara resmi mengajukan proposal kepada keluarga untuk calon putri mahkota."
"......"
"Jadi jika sang putri meninggal seperti ini, itu tidak akan dianggap sebagai urusan keluarga anda lagi, Duke."
Callisto melihat kembali masing-masing dan setiap orang di ruang tamu, mengungkapkan niatnya dan menyeringai.
Namun, tidak seperti mulutnya yang menunjukkan senyumnya, matanya yang kemerahan dipenuhi dengan kilauan misterius.
Sementara putra mahkota tersenyum dengan wajah garang dan kejamnya, orang² yang ada di aula membeku seolah-olah semua orang dituangkan dengan air dingin.
Vinter, yang diam sepanjang atmosfer berdarah, berhasil membuat suara.
"Saya juga tidak berpikir itu adalah permainan diri-"
Tok, tok-!
Saat itu. Seseorang mengetuk pintu yang telah ditutup sepanjang waktu.
"Duke, ini adalah Pennel."
Kemunculan darurat kepala pelayan memecahkan es di dalam ruangan.
"....Masuklah."
Duke telah mengizinkan pelayan untuk masuk. Segera setelah itu kepala pelayan masuk.
Cklek-!
"Saya minta maaf untuk mengganggu percakapan anda, tapi saya punya laporan mendesak untuk anda."
Kepala pelayan itu, yang menundukkan kepalanya dan meminta maaf, segera mengumumkan berita yang mendesak itu dengan wajah pucat.
"Seorang pembantu bernama Becky, yang telah dikurung di penjara bawah tanah, meninggal."
.
.
.
____
Ugh! Banyak yg mimin edit, hehe..
Kalo kurang nyaman maklumin yah!
(❀ฺ'∀'❀ฺ)ノ
Mimin sedikit pusing sama siapa yang ngomong, jadi gitu deh! Hohoho
Okeh! No SUMPAH SERAPAH!!
PALING GK, DISENSOR DIKIT GITUH..
🤫🤭
Jika ada yang tidak dimengerti, boleh TANYA JAWAB DI KOMENTAR yaa!!. mohon dimaafkan..
( ̄ε ̄ʃƪ)
Suka banget sama terjemahannya. Makasih min
BalasHapus