.
.
.
"Ha, ha, hahahaha...."
Mataku memerah. Aku tertawa histeris di antara reruntuhan istana pasir.
"Hei, kau...."
Tiba-tiba, aku tertawa seperti orang gila, dan Renald memanggilku dengan wajah yang aneh. Tawaku yang aneh perlahan-lahan reda.
Duke, yang marah karena dia tahu aku bertingkah laku aneh, dan Derrick, yang berada dalam kesulitan, menoleh ke belakang dengan heran.
Semuanya seperti yang diperkirakan.
Mode keras berakhir dengan penderitaan, dan aku masih dalam permainan.
'Dalam game ini.. game gila ini..!'
Tangan yang memegang gelas bergetar.
'....Tidak apa-apa.'
Tetapi masih terlalu dini untuk menjadi frustrasi. Aku masih memiliki satu metode tersisa yang belum ku gunakan.
'Tapi aku tidak bisa hanya duduk diam dan tidak melakukan apa-apa.'
Jika ini masalahnya, bukankah aku akan menjadi Lady palsu yang menganiaya Lady asli?
Tentu saja, aku tidak peduli jika aku meninggalkan tempat sialan ini, tapi kemudian.... Bagaimanapun, aku berakhir sebagai penjahat seperti dalam cerita aslinya.
Aku telah menantikan mereka. Bukankah mereka merasa kasihan padaku yang telah mengemis untuk hidupku dengan busur budak di depan mereka?
Aku menggigit bibirku dan membuka mulutku. "Apa yang dikatakan kakak pertamaku benar."
Aku mengangkat daguku sepenuhnya dan melihat sekeliling penonton. Selalu sombong, seperti Penelope yang sombong. Lalu aku menatap wanita kurus dengan mata gemetar itu.
"Yvonne," Aku berjalan ke arahnya tanpa ragu-ragu.
"Penelope..!"
Duke sadar terlambat dan segera memanggilku, tapi sudah terlambat.
Aku berbalik ke podium dan mendekati Yvonne. Aku tidak keberatan dengan mata Derrick yang seperti penusuk dan menyentuh lembut pada tangannya.
"Syukurlah saudariku satu-satunya pulang, hadirin sekalian."
Yvon menatapku dengan mata terbuka lebar. Bukan hanya dia, tapi semua pemeran utama pria dan orang-orang bangsawan.
Tapi, aku tertawa sekuat tenaga.
"Ayahku mencoba mengumumkan kembalinya Yvonne, tapi aku memintanya untuk mengumumkan nya pada resepsi, karena khawatir akan ada kebingungan di antara para tamu." (setelah acara berakhir)
"......"
"Jadi aku berencana menyembunyikan saudariku sementara, kurasa ada kesalahpahaman dalam komunikasi kamu dengan kakak pertamaku. Benar kan, ayah?"
Aku kembali menatap Duke dan meminta persetujuannya.
"Kamu datang ke kamarku pagi ini dan membicarakannya." Sebuah kebohongan keluar dari mulutku dengan lancar.
Duke ingin menjawab kata-kataku. Dia terus menggerakkan bibirnya seolah ingin berbicara denganku, tapi akhirnya dia menutup mulutnya.
Aku tidak punya pilihan selain menghentikan skandal yang segera pecah ini.
Keheningan dingin menyelimuti aula. Aku menarik Yvonne tanpa melihat Derrick yang dengan wajah kaku.
"Kemarilah, Yvonne."
Aku merasakan hawa dingin yang menakutkan ketika kulit kami bersentuhan, tetapi aku tidak mengekspresikan diri.
Aku membawanya berkeliling podium dan kembali ke kursiku. Aku menempatkan Yvonne, yang merasa malu, di dekatku dan mendorong cawan emas di depanku.
"Maukah kamu menuangkan anggur untukku? Kita keluarga sekarang."
"Penelope!"
Duke memperingatkan dengan suara tegas tapi aku berpura-pura menjadi anak kecil dengan tampilan cemberut yang berlebihan.
"Ayah, ini hari ulang tahunku."
"......"
Mulut Duke tertutup. Aku menyeringai mendengar komentar diam itu. Dia akhirnya memanggil kepala pelayan. Meminta untuk membawa gelas ekstra.
Di tengah-tengah ini, aku tampak luar biasa, tenang dan berkepala dingin.
Suasananya begitu halus sehingga tidak terkendali, tetapi proses upacara kedewasaan dilakukan sesuai kemauan ku.
Beberapa saat kemudian, atas instruksi kepala pelayan, seorang pelayan datang berlari membawa cangkir emas.
Secara kebetulan, dia adalah pembantu sementara Yvonne.
Cangkir serupa ditempatkan di sebelah cangkir emas Penelope. Aku segera mengambil botol itu dan menyerahkannya kepada Yvonne.
"Kamu akan mengikuti ku, kan?"
Saat itu.
Mata Yvonne, yang gemetar tak berdaya, dipenuhi dengan kegembiraan.
"Te-tentu saja..!"
Aku menyeretnya ke sini namun dia menatapku dengan tatapan mati, dan menerima anggur sherry dengan cepat saat aku menjulurkan salah satu cangkir di atas meja podium.
"T-terima kasih, Penelope. Dan aku minta maaf karena aku merusak upacara kedewasaanmu...."
Dia berbisik hati-hati, menuangkan anggur ke gelas ku.
"Jangan katakan bahwa kamu merusak nya."
Aku menyeringai dan menerima anggur yang telah dia tuangkan. Sebaliknya, aku meniru seorang saudari yang baik hati, menuangkan anggur ke gelasnya, dan dia tampak semangat melihat adik perempuan nya penuh kebajikan.
"Kamu tidak perlu menyesal. Bagaimanapun..." Pada saat itu. Tiba-tiba aku merasakan sedikit getaran di dada ku.
Bzzztt-!
Belum lagi menggigil, tapi aku bahkan berhenti memiringkan botol dan menurunkan tatapanku.
Itu adalah kalung sihir kuno yang tidak bisa dilepas atas rekomendasi Putra Mahkota. Warna manik putih yang menempel di tengahnya telah berubah.
Sekarang menjadi kekuningan.
Selagi membeku di tempat ku, aku nyaris tidak dapat mengangkat pandanganku dan menatap Yvonne.
Apakah dia masih belum menyadari nya karena sinar matahari yang cerah, dia berbicara kepada ku, yang tiba-tiba berhenti berbicara dengan tatapan ingin tahu.
-"Tapi kenapa dia tiba-tiba bertanya padaku cara untuk pergi ke markas pusat?"
Saat itu, suara Emily terngiang di telingaku tanpa ampun.
Aku memikirkan sebotol cairan ungu yang ku tinggalkan di laci meja ku di kamarku. Satu metode tersisa yang belum ku gunakan. Itu untuk melarikan diri dari kematian.
Dengan akhit mode keras yang sudah diujung, hanya itu yang bisa ku pilih untuk keluar dari sini.
Bahkan jika aku mengambil risiko kematian yang nyata.
Aku meminta kepada Vinter racun yang bisa membunuh diam-diam saat aku tertidur.
Dan awalnya, aku akan melakukan nya sebelum upacara kedewasaan ku.
Aku sedikit kesal.
'Sambil memandang ku yang sedang sekarat dan terjatuh, mari kita lihat apakah ada yang meragukan pemimpin perempuan malaikat?'
Tapi aku mengubah rencanaku tepat sebelum upacara kedewasaan.
Meskipun pernyataan Emily terngiang² di kepala ku, percakapan ku dengan Duke juga punya pengaruh besar padaku.
Penelope, yang katanya ingin diberikan yang terbaik dari semuanya, dan Penelope, yang menghilang tanpa bisa mengadakan satu-satunya upacara dalam hidupnya.
Berpikir tentang itu, aku tidak mungkin merusak upacara kedewasaan.
Racun selalu tersedia.
Bagaimanapun, aku ingin melihat bagaimana mode keras berakhir, jadi aku membatalkan rencananya dan mengunci laci meja.
Lagipula, tepat setelah upacara kedewasaan, aku akan mencoba meminumnya sendiri tanpa ada yang tahu....
"Penelope...?"
Yvonne memanggil ku dengan hati-hati karena dia melihat ku menjadi aneh, berdiri tak bergerak untuk waktu yang cukup lama.
Aku menggerakkan pergelangan tangan ku, yang telah berhenti beberapa saat, dan menuangkan anggur.
Cahaya yang dipancarkan dari kalung ku menjadi lebih kuat.
"Itu... K-kalungnya...." Akhirnya Yvonne juga memperhatikan bahwa manik-manik itu telah berubah menjadi kuning.
Dia menatap dengan ekspresi kaget pada kalung itu.
Cuurrr-!
Aku mengisi gelas dengan anggur merah dan meletakkan botol itu di atas meja dan berkata.
"Yvonne."
"Uh, uh....?" Dia menatapku dengan heran, mengalihkan pandangan dari kalungku.
Jantungku yang berdetak kencang, tenang menemukan tekad baru.
"Gelas kita telah berubah."
"Uh, eh?"
"Itu gelas ku. Kamu pasti bingung karena gelas itu tidak ada polanya." Aku menunjuk ke cangkir emas penuh anggur yang dia pegang.
Itu bohong.
Pembantu sementara Yvonne meletakkan gelas yang dibawanya tepat di hadapannya, jadi tidak ada kebingungan.
"B-begitukah? A-aku minta maaf...."
Dengan ekspresi bingung, aku mengambil cangkir dari gadis yang menangis dengan ekspresi malu.
Sherry yang sudah terisi penuh yang aku rebut dari tangannya tumpah di belakang tanganku.
Cairan yang menetes seperti darah mengalir dari pergelangan tanganku.
"Ahh.., Penelope. K-kamu akan mabuk..."
"Angkat gelasmu." Aku berkata singkat sebelum heroin wanita yang kebingungan itu sadar dan menyela.
Dan tanpa peduli apakah dia benar-benar mengangkat gelasnya atau tidak, aku membalikkan tubuhku.
"Perhatian, semuanya! Karakter utama hari ini adalah Yvonne, bukan aku."
Aku memberi tahu hadirin, mengangkat gelas Yvonne yang telah ku ambil darinya.
Sekali lagi, suara gemuruh menguasai aula. aku tersenyum ceria dan berkata.
"Tolong beri kami selamat, untuk Putri asli Duke telah kembali."
'Penelope ...!' Aku bisa merasakan teriakan Duke dan tatapan Rennald yang penuh dengan kejutan.
Tidak masalah apakah itu skenario permainan atau jebakan dari Yvonne.
Jika aku mati dan kabur dari tempat ini, semuanya akan berakhir.
'Inilah akhirnya.'
Aku tidak merencanakannya, tetapi ketika sampai pada hal ini, aku merasa lega.
'Pada akhirnya, aku akan berakhir seperti ini.'
Aku tidak tahu apa yang sangat ku takuti.
Terakhir kali, aku akhirnya melihat wajah para pemeran utama pria satu persatu.
Derrick, yang menyilangkan tangan di depan dada dan menatap tindakanku tanpa ekspresi.
Putra Mahkota mengerutkan kening, sepertinya aneh melihat pergantian peristiwa yang lebih tiba-tiba.
Dan Vinter dengan wajah penuh kecemasan.
Agak aneh bahwa bar pengukur masih berada di atas kepala mereka, tetapi aku tidak peduli lagi.
Sekarang adalah akhir hari untuk melihat wajah-wajah yang memuakkan itu.
"Untuk heroin wanita."
Setelah gumaman pelan, aku meneguk gelas yang kupegang di depan mataku.
Saat aku menelan semua cairan di sana dan meletakkan gelas kosong turun.
"Young Lady!"
Kkik, Brakk!
Tiba-tiba Vinter bangkit dari kursinya.
Wajahnya sangat terdistorsi. Sekarang sepertinya dia telah memperhatikan warna kalung itu.
Para tamu melihat ke belakang dengan heran pada Marquis Verdandi, yang tiba-tiba bangkit dari kursinya, mengejutkan semua orang.
Sementara itu, aku menatapnya tanpa ekspresi di wajahku.
Tiba-tiba, aku merasakan sensasi hangat di dadaku. Secara bertahap, detak jantungku meningkat. Aku terhuyung-huyung mencengkram kepalaku yang tiba² merasa pusing.
Putra Mahkota, yang matanya menggeliat seolah merasakan sesuatu yang tidak biasa, juga bengkit dari tempat duduknya dan berteriak.
"Cepat panggil dokter! sekarang!!"
Pada waktu itu, terdengar suara keras dari Vinter yang terus-menerus menatap saya dengan mata cemas.
"Ughh..."
Dadaku terbakar panas. Penglihatan ku kabur karena aku merasakan rasa sakit yang luar biasa.
Aku merasakan ribuan tembakan mendidih di bawah tenggirokanku, dan batuk sedikit.
"Ukhukk!"
Kupikir mataku tiba-tiba melihat sesuatu. Tapi ternyata tidak, darah benar-benar keluar dari mulutku.
"ΑΑhhh-!"
"Penelope!!"
Jeritan orang-orang terdengar dari jauh memalui telingaku. Aula taman dengan cepat menjadi berantakan.
Namun, seraya aku perlahan-lahan pingsan, aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi.
Taak-! Pada saat aku memegang tepi meja untuk menopang tubuh bagian atas ku yang remuk.
Tiba-tiba, mataku tertutup dengan kilatan putih.
<SYSTEM> Quest utama ~Keberadaan anak-anak yang hilang~
[ketiga. Menyelamatkan anak-anak yang diculik dari kekuatan kejahatan] quest dan imbalan diaktifkan!
'Apa apaan nih?'
Melalui penglihatan kabur ku, aku bisa melihat jendela sistem persegi putih.
<SYSTEM> Anda telah menyelesaikan pencarian yang sulit! Apakah anda yakin untuk berhenti sekarang?
Sebagai hadiah khusus untuk penampilan antusias anda dalam mode sulit, anda akan diberi kesempatan untuk melihat akhir yang tersembunyi.
1,000.000.000 -> 500.000.000
[terima / tolak]
'....Akhir yang tersembunyi?'
Bahkan ketika segalanya tampak begitu jauh dan buram, aku masih dapat mendengar kesadaran ku yang ditinggikan dalam sekejap.
Aku berjuang untuk bangkit dari tubuh ku yang terus berantakan.
Namun, mata ku kabur, dan lengan ku berat.
Sementara itu, tulisan di dalam jendela sistem berubah.
<SYSTEM> Anda punya cukup dana, sehingga akan secara otomatis dibayar dalam 5 detik.
<SYSTEM> 5
<SYSTEM> 4
'Apa-apaan ini? Tidak tidak!'
Aku menggelengkan kepalaku dengan liar.
Dan mengulurkan tanganku untuk menekan [Tolak].
"Okhock-!"
Tapi pada saat itu tubuhku tersentak saat mulutku memuntahkan darah.
"Penelope Eckart!"
Lalu, seseorang memelukku dengan kasar. Jari yang hampir menyentuh [Tolak] terhentikan.
"Dokter, panggil dokter! Sekarang juga!"
Seseorang yang memelukku berteriak.
<SYSTEM> 3
<SYSTEM> 2
Aku tidak peduli apa yang terjadi, aku hanya menggelengkan kepalaku dengan tatapan terpaku ke jendela sistem.
"Tidak...tidak...tidak ..... Tolak ..."
'Tidak! Aku harus menekan Tolak, jadi menyingkir dari sini!'
Angkanya berubah dengan cepat. Aku berjuang mati-matian untuk menekan [Tolak].
"Okhoock!"
Namun, tubuhku bergetar hebat lagi, dan mata ku kabur.
Ada teriakan, lolongan dan kekacauan di semua tempat.
'Tidak, minggir dari jalanku! Tidak, sialan!'
Aku akhirnya tidak bisa menekan [Tolak] karena banyaknya orang yang mendatangiku dalam sekejap.
<SYSTEM> Membayar [500 juta emas] untuk memasuki rute tersembunyi!
(Sisa dana: 999.999.999+)
Hal terakhir yang tercermin dalam mataku yang kabur bukanlah Duke maupun pemeran utama pria.
Itu adalah jendela sistem yang akhirnya muncul setelah hitungan mundur selesai. Rasanya seperti iblis yang baru keluar dari neraka.
Brukk-.
Aku mendengar suara seolah-olah ada sesuatu yang jatuh.
'Tolong hentikan... Biarkan aku mati...'
Aku memejamkan mata dan berteriak tanpa suara.
.
.
.
.
____
Dear translator_👇🏻
Sweet_dreams_pray
Proofreader_👇🏻
ElyYhana
Okeh! No SUMPAH SERAPAH!!
PALING GK, DISENSOR DIKIT GITUH..
🤫🤭
Jika ada yang tidak dimengerti, boleh TANYA JAWAB DI KOMENTAR yaa!!. mohon dimaafkan..
( ̄ε ̄ʃƪ)
Komentar
Posting Komentar