Langsung ke konten utama

Chapter 142


.
.
.
'Tolak, tolak!'

Aku menekan [tolak] lagi dengan gugup. Aku mengenakan gaun sederhana karena aku tidak ingin tertangkap mata putra mahkota.

Tapi bukankah semua usahaku akan sia-sia jika aku menari dengan pemimpin pria yang memutar balik kepala ini? ditambah, mengapa aku harus memintanya?

Dalam mode normal, mereka jadi gila demi kehormatan 'tarian pertama dengan pemeran utama wanita'.

Tapi si idiot Rennald terlalu sibuk mengadakan kontes menatap dengan Vinter sehingga aku tidak bisa menemukan kesempatan untuk mengeja huruf 'D' dari kata dance.

Aku menatap mereka dengan tercengang, si idiot memandang ke arahku dan berkata,

"Apa yang kau lihat?"

Dengan cemberut, aku mengabaikannya dan pindah.

Duke dan Derrick sudah pergi untuk mencari teman mereka sendiri.

Kupikir Rennald akan melakukan hal yang sama.

Tetapi si idiot yang kupikir akan berpaling dari ku seperti orang asing, mengikuti ku kemana-mana.

"Hei, hei! Kemana kau pergi!"

"Kamu tidak perlu tahu."

Aku menjawab dengan lemah dan pindah ke sudut yang sepi untuk menghindari orang.

Aku akan menjaga diriku sendiri sampai kaisar datang dan memberikan ucapan selamat.

Ketika aku menerima segelas anggur dari seorang pelayan yang lewat, aku duduk di samping bayangan pilar.

Rennald, yang telah mengikutiku sampai saat itu, berdiri kaku beberapa langkah dariku, melipat tangannya.

Meskipun itu adalah tempat yang terpencil, kehadiran Rennald membuat orang menatap kearah sini.

"Kenapa kamu mengikutiku?" Aku bertanya padanya dengan tatapan bingung.

"Aku tidak mengejarmu, ini tempat yang sering aku datangi."

Aku tidak menganugerahkan balasan kekanak-kanakannya dengan jawaban.

Dia memegangi bahu ku dengan erat dan berkata,

"Kemana kamu pergi?"

"Kamu bilang itu tempat favoritmu. Jadi aku berusaha menghindarinya."

Aku sama baiknya dengan mengatakan 'aku tidak ingin sendirian denganmu.' dengan terang-terangan.

Game berdarah ini dengan quest yang tidak terduga, jika aku tinggal bersamanya lagi kau tidak pernah tahu kapan jendela lain akan terbuka.

Tinggal jauh dari pemeran pria akan menjadi pilihan terbaik.

"Tidak bisakah kau tidak pergi? Kaulah yang pertama kali menempel padaku ..."

Rennald menatapku dengan ganas.

Mungkin karena pencahayaan, tetapi wajahnya tampak merah.

"Kau gadis yang menjengkelkan."

Lalu dia memalingkan kepalanya dan menginjak pergi.

'Kapan, kapan aku .....'

Sementara tergagap dalam kebingungan dan melihat punggungnya, sebuah pemandangan melintas di benakku.

-"Apakah kamu benar-benar harus pergi? Jika kamu hanya tinggal bersamaku ..."

-"Ap, Apakah kau gila?!"

Saat itu menjelang kompetisi berburu.

Pada saat itu, aku tidak tahu kapan Putra Mahkota akan muncul dan aku takut dengan perisai yang meninggalkan sisiku satu per satu.

Agak mengejutkan bahwa Rennald masih memikirkan hal itu.

Alih-alih mencari rambut merah mudanya yang menghilang di tengah orang banyak, aku mencari bar pengukur merah muda, yang meluncur di atas kepalanya.

Kalau dipikir-pikir, sudah waktunya untuk memeriksa ketertarikannya.

'Jika dia datang lagi, aku akan memeriksanya.'

Berpikir bahwa aku perlahan mengalihkan pandangan darinya.

Tiba-tiba, aku merasakan tatapan tajam di punggungku.

Ketika aku menoleh, mata ku bertemu lagi dengan pupil mata biru.

'T, tidak. Aku sengaja menghindari mu, bagaimana kau menemukan ku?'

Dia juga duduk sangat dekat, mungkin dia mengubah kursinya untuk mengikuti ku.

Tampaknya orang-orang yang berkumpul di sekitarnya menjauhkannya dari pandanganku.

Tapi aku tidak bisa menghindari memperhatikan bar pengukur ungu melayang di atas kepalanya.

'Aku akan jadi gila.'

Vinter tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya.

Entah bagaimana aku merasa bahwa dia akan segera menuju ke arahku.

'Tempat ini bukan tempat persembunyian yang terbaik.'

Aku berbalik untuk kembali ke tempat duduk ku.

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

Tapi seseorang berjas hitam menghalangi jalanku.

Itu Derrick.

____
<SISTEM> Quest mendadak telah dilakukan!

Menari bersamamu di malam yang panas ini!

Apakah Anda ingin meminta [Derrick] untuk menari?

(Kompensasi: ketertarikan Derrick +5%, reputasi 50)

[Terima tolak]
----

'Ha. Ampun deh .....'

Begitu mataku jatuh ke jendela sistem, aku menghela nafas dan menjawab.

"..... hanya berdiri."

Pada saat yang sama, aku bingung mengapa Derrick ada di depan ku.

Si idiot ini selalu dikelilingi oleh bangsawan.

Sementara aku menatapnya dengan mata heran, musiknya berubah menjadi tempo lambat yang romantis.

"...... maukah kamu menari?"

Dan dari mulut Derrick, sebuah suara yang luar biasa keluar. berkedip padanya aku terlambat bertanya.

"....Dengan anda?"

"Iya."

Derrick mengulurkan satu tangan untukku.

Aku tidak tahu mengapa seorang pria yang sangat membenci dan enggen padaku bahkan saat dipanggil 'Oppa' oleh ku tiba-tiba melakukan ini.

"Meng...."

Ketika aku akan secara refleks bertanya, "Mengapa?" aku melihat mulut Derrick tersentak dan menutup mulut ku.

-"Aku sebenarnya juga tidak tahu."

Tiba-tiba aku teringat jawaban seriusnya.

Aku tidak tahu alasan di balik perilakunya, begitu juga dia.

'Ya, ini adalah quest yang masih berjalan, jadi hanya sekali ...'

Daripada terus menolak, lebih baik bagiku untuk mengakhirinya saja.

Hadiahnya juga tidak buruk, juga tidak termasuk aku yang meminta tarian.

Aku mengambil keputusan dan perlahan mengulurkan tangan.

Segera setelah aku akan menekan [terima].

"Maafkan aku."

* gedebuk * Punggung ku ditarik keras.

Berdiri tanpa pertahanan, aku diseret ke tangan seseorang.

"Karena aku yang harus menari dengan sang putri."

Rambut emasnya bersinar terang di bawah cahaya lampu gantung, menari-nari di depan mataku.

Pada saat yang sama, jendela persegi lain muncul.

____
<SISTEM> Apakah Anda ingin memeriksa ketertarikan [Calisto]?

[2 Juta Emas / Ketenaran 200]
---

Segera setelah aku mengangkat mata ku ke wajahnya, sebuah suara dingin berbicara dari samping.

"Yang Mulia Putra Mahkota, apa yang anda lakukan?"

Aku menoleh dengan tajam.

Mata dingin Derrick tertuju pada lengan di pinggangku.

Baru saat itulah aku sadar untuk segera melepaskan lengan putra mahkota.

"Apa yang kamu ...... oh!"

Tapi lengan besar itu hanya mengencangkan pinggangku dan tidak bergerak.

Pangeran mahkota mengerutkan kening pada diri ku yang bingung.

"Aku punya beberapa pekerjaan jadi aku datang terlambat. Aku tidak bisa menemukanmu tidak peduli seberapa banyak aku mencari ...."

"....."

"Jadi kamu bersembunyi di tempat seperti itu. Aku mencari sangat keras untukmu, tuan putri."

"Saya bertanya, apa yang anda lakukan?"

Tubuh Derrick bergoyang-goyang seolah ingin segera melepaskan lengan putra mahkota dari ku.

Suhu tiba-tiba turun.

"Angkat tangan itu."

"Aku tidak mau."

Putra mahkota memiringkan kepalanya dengan waspada terhadap peringatan Duke masa depan itu.

"Kalian berdua adalah saudara kandung, kau bisa menari kapan saja. Berikan dia padaku hari ini."

"Maaf, tapi saya khawatir tidak akan bisa hari ini."

Derrick menjawab kembali perintah- seperti permintaan pangeran.

"Saya terlalu sibuk dengan pekerjaan saya baru-baru ini dan saya tidak bisa menikmati bermain dengan saudara perempuan saya. Dan akan lebih baik bagi Anda untuk tidak bersikap kasar kepada keluarga Eckart, Yang Mulia."

Itu sangat berbeda dari kompetisi berburu terakhir. Derrick dipukul dengan wajah tanpa ekspresi.

"Sebentar lagi akan ada pertemuan besar di bawah kepemimpinan Kaisar untuk mengkonfirmasi suksesi."

* Krrrtt * ada suara tajam gesekan gigi dari atas ku.

Itu sangat kecil sehingga hanya aku, yang terjebak dengan putra mahkota, yang bisa mendengarnya.

"Apa maksudmu kasar? Itu membuatku sangat sedih."

Calisto berkata dengan senyum yang bukan senyum. (Gak ngerti (●'◡'●)ノ♥)

"Sang putri adalah partnerku, Duke muda."

"Aku belum pernah mendengar tentang kebiasaan menyeret seorang wanita dan membenarkannya dengan memanggilnya pasangan."

"Aku mengirim permintaanku dengan sopan melalui ajudanku dan sang putri menerima."

Sementara dengan cemas mengikuti percakapan antara keduanya, keheningan tiba-tiba turun.

Mulut Derrick perlahan tertutup saat dia akan menjawab kembali langsung ke kata-kata pangeran.

Dia diam sejenak, dan segera menatapku dan bertanya ...,

"... Benarkah itu?"

Aku terlambat menyadari omong kosong apa yang dibicarakan Putra Mahkota. Aku menggelengkan kepalaku pada bar pengukur oranye yang mulai berkedip.

"Ka, kapan aku menerima?"

<<Jika kamu menolak, aku akan berteriak ke seluruh kekaisaran tentang pahlawan kekaisaran yang menghancurkan Soleil.>>

Putra Mahkota berbisik di telingaku, dengan suara yang sangat kecil sehingga hanya bisa didengar olehku.

Aku menatapnya dengan mata terbuka lebar, tetapi dia hanya tersenyum nakal.

'Bajingan gila ini!'

Aku sudah muak dengannya.

Tapi aku tahu orang gila ini begitu dia mengancam akan melakukan sesuatu, dia akan menyelesaikannya.

".... Oppa."

Aku akhirnya memanggil Derrick dengan air mata.

"Saya ingin mempertimbangkan ke ... kehormatan diminta untuk menari oleh Yang Mulia."

Aku berhasil membuat kalimat dengan menggerakkan bibir ku yang bergetar.

Tetapi aku tidak ingin mengatakan apa pun yang mengakui dia sebagai pasangan ku.

"..... Penelope Eckart."

Derrick mengeraskan rahangnya sekuat sebelumnya dan segera berbalik.

bahkan bar kesukaannya yang berwarna oranye yang berkedip cepat juga telah memudar.

Aku merasa sedikit kasihan padanya, bahkan ketika potongan-potongan batang pengukur masih ada di sana.

'.....Itu tidak apa-apa, kan?'

Bahkan jika dia seorang X, aki khawatir apakah ini baik-baik saja.

Saat itu juga.

"Hehehe, aku belum pernah melihat Duke muda terlihat seperti itu. Aku bisa membuatnya mendapat pukulan berkat kamu, tuan putri."

Putra mahkota tertawa jahat.

"Apa yang sebenarnya anda lakukan!"

Alisku terangkat karena marah.

"Kapan saya bilang saya akan menjadi rekan anda?"

Pangeran berhenti tertawa dan menjawab dengan tenang.

"Kenapa, aku benar."

"Saya pergi. Menarilah sesuka hati anda sendiri."

Karena cemas, aku berbalik.

"Putri."

Putra Mahkota memeluk ku dengan wajah malu yang langka.

"Apakah kamu marah?"
.
.
.

____
Haaii,, makasii udah mampir baca.
Jika ada yang tidak dimengerti, boleh TANYA JAWAB DI KOMENTAR yaa!!. mohon dimaafkan..
( ̄ε ̄ʃƪ)

Komentar

  1. Kyaaaaaaa....... ,♡(> ਊ <)♡
    Aku curiga jangan2 minat ketertarikan Callisto udah 100% jangan2..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chapter 210

 Selamat membaca kakak!! Oh ya, untuk chapter ini dan seterusnya, di tl oleh kak fresella dengan nama wp @Fresella**** Terimakasih kak! ❤ . . . Setelah melihat sosok kecil yang muncul entah dari mana, Vinter berhenti bernapas. Dia buru-buru menarik ujung tongkatnya. Kwaaang-! Dan sihir serangan itu melewati Yvonne dengan jarak yang sedikit lagi akan mengenainya, dan sihir itu menghantam dinding dan menyebabkan suara dan getaran yang besar. Namun, berkat sihir yang melapisi bangunan ini, dindingnya tidak berlubang. "Ugh......!" Sihir yang menyapu kantor itu dengan cepat membuat asap. Dan di antara asap itu, ada seorang wanita dan seorang anak kecil yang mengenakan topeng singa terungkap. "Sudah kubilang aku pasti akan menghancurkannya." Yvonne tertawa terbahak-bahak. Vinter pun mengerutkan kening dan memasang ekspresi yang terlihat putus asa. "Raon!" Dia adalah seorang anak yang sangat berharga karena dia pintar. Tapi mata Raon, terlihat dari celah topeng s...

Chapter 182

 Selamat membaca kakak!! Oh ya, untuk chapter ini dan seterusnya, di tl oleh kak fresella dengan nama wp @Fresella**** Terimakasih kak! ❤ . . . Vinter menatapku dengan mata yang melotot dan memaksaku untuk segera menjawab. Tidak, mungkin itu hanya alasanku. "Itu..." Saya ragu-ragu untuk waktu yang lama, sambil membuka bibir saya dan menutupnya lagi begitu terus selama beberapa saat. Tidaklah jelas untuk mengatakan bahwa masalah kepercayaan adalah jawaban yang benar. Dia mengira saya akan membunuh Yvonne, tetapi dia malah berusaha untuk menyembunyikan kejahatan saya. 'Tidak. Kamu memperlakukanku seperti penjahat ganas ketika kekacauan itu terjadi, bagaimana itu disebut sebagai kepercayaan?' atau 'Tidak. Terakhir kali saat kamu membuat keributan itu, kamu memperlakukanku seperti penjahat kejam, mungkin ini masalah kepercayaan?' Setelah perjuangan yang panjang, saya menjawab dia yang terus memandang saya. "Yah...kedengarannya seperti karaktermu." "...

Chapter 101

. . . 'Apa itu?' Secara reflektif ke jendela sistem yang melayang, tatapan ku naik ke atas kepala eclis. Dan aku membuka mataku. '.... Sudah hilang!' Kalimat itu [Minat 77%], yang baru saja berkilau dengan jelas di kepalanya diubah menjadi [periksa ketertarikannya]. Selain itu, bar ukuran yang diisi dengan warna putih telah berubah menjadi merah gelap. Tapi sebelum aku bisa mengenali apa yang telah terjadi, sebuah tulisan baru muncul. ____ <SYSTEM>  Warna ditampilkan pada bar pengukur tempat ketertarikan. ____ <SYSTEM>  DALAM RANGKA UNYUK MEMERIKSA KETERTARIKANNYA, BUATLAH KONTAK FISIK DENGAN TARGET. –––– "Elise...." Sambil melihat ke jendela sistem dengan mata gemetar, aku berhasil berbicara. Suara yang kencang keluar seolah² sedang tercekik. "Berikan padaku, aku akan meletakkannya untuk mu." Sudut² mulutku yang gemetar terangkat dengan susah payah dan memerintahkan. Eclis perlahan melepas tangan yang ia kenakan di bibirnya. - Traaak.  K...