.
.
.
Derrick mengulurkan satu tangan ke arahku yang berdiri dengan pakaian terangkat dengan tangan Ku.
'Apa kau makan sesuatu yang aneh?'
Aku menatap kosong ke arah Derrick, yang mencoba untuk mengawalku, dengan mata lebar.
Setelah beberapa saat, dia mengerutkan kening.
"Apa yang sedang kau lakukan? Apakah kau tidak akan turun?"
Aku kembali sadar dan melihat sekeliling Ku.
Tatapan para bangsawan yang juga baru saja tiba semuanya melihat ke arah sini.
"Terima kasih."

Aku bergegas mengambil tangan Derrick, dan turun dari kereta.
Dengan tanganku di tangannya, kami berjalan menaiki tangga ke ruang pesta.
"Sedang memasuki ruangan, tuan muda Derrick Eckart dan Gong-nyuh Penelope Eckart dari keluarga Eckart!"
Itu sekitar ketika pintu raksasa ke ruang dansa terbuka mengikuti teriakan keras pelayan.
"Jangan gegabah."
Kata-kata dingin Derrick sampai ke telingaku.
"Kau tidak lupa bahwa waktu kurungan Mu baru saja berakhir kemarin, kan?"
"...."
"Jika kau membuat keributan lagi, maka itu tidak akan berakhir hanya dengan kurungan."
Perasaan senang Ku hilang karena kata-katanya.
Aku ingin menjawab kata-kata Derrick yang tidak menyenangkan, tetapi Aku menahannya.
"Okey, Saya akan berhati-hati."
Aku berusaha tersenyum sambil berbicara. Setelah balasan Ku, Derrick memalingkan wajahnya dari Ku.
'Tsk.'
Aku cemberut pada saat dia tidak melihat.
Pesta yang diadakan di istana berjalan sangat lancar. Dengan kata lain, itu sangat membosankan.
Tepat setelah kami masuk, Derrick meninggalkan sisiku dan sekarang sibuk menyapa orang lain.
Dibandingkan dengan itu, tidak ada yang datang untuk berbicara dengan Ku.

Sepertinya rumor tentang aku membuat keributan membuat efek yang besar.
Aku melihat sekeliling untuk melihat para wanita bangsawan seusia Penelope menari dan berbisik sebagai kelompok.
Aku menyaksikan pemandangan di sudut tempat tidak banyak orang yang lewat.
'Aku tidak kesepian.'
Ini jelas bukan pencucian otak.
Betul. Aku punya alasan yang jelas mengapa Aku datang ke sini, dan Aku mungkin bisa melarikan diri dari tempat mengerikan ini jika Aku berhasil.
'Ack! Kapan pangeran mahkota sialan itu datang!'
Lebih banyak orang melihat Ku sekilas dan menggosipkan ku selama waktu berlalu.
Saat itulah aku berpikir aku telah mencapai batas menerima semua tatapan.
"Sedang memasuki ruangan, sang keagungan, sang permaisuri dan Yang Mulia pangeran kedua."
Akhirnya dimulai, peristiwa sebenarnya yang terjadi di bab permainan ini.
Para bangsawan yang terkikik dan berbicara semua membungkuk berlutut di lantai, menghadap ke pintu masuk.
Aku juga membungkuk, mengikuti apa yang dilakukan yang lain.

Sang permaisuri dan pangeran kedua melakukan power-walking dengan pose percaya diri di karpet merah dan sepertinya mereka mengatakan 'kami adalah keluarga kerajaan'.
Rambut emas yang merupakan simbolisme para keluarga kerajaan bersinar di bawah cahaya terang dari ruang dansa.

Mereka berjalan menyeberangi ruang dansa ke tangga, lalu berjalan naik. Di atas tangga ada kursi-kursi di mana hanya para keluarga kerajaan yang berhak duduk.
Aku, yang menyaksikan seluruh adegan, terkejut melihat pangeran kedua duduk di satu kursi.
'Bukankah itu kursi untuk putra mahkota?'
Kursi yang diduduki pangeran kedua adalah kursi di tengah yang terletak lebih tinggi dari kursi lainnya.
Tahta emas dengan dekorasi naga emas yang mewah.
Itu adalah kursi untuk kaisar.
Namun kaisar hampir tidak pernah muncul dalam permainan, jadi biasanya pangeran mahkota akan duduk di atasnya.
'Tapi mengapa itu pangeran kedua?'
Aku tercengang dengan permaisuri dan pangeran kedua yang begitu tenang ketika mereka melakukan sesuatu seperti itu. Seolah-olah itu benar-benar hal yang normal terjadi sejak awal.
Apakah itu diizinkan karena ini ulang tahun pangeran kedua (◎_◎;)
"Semua orang bisa bangkit."
Pangeran kedua yang duduk di kursi, yang memerintahkan. Orang-orang bangkit seperti yang diperintahkan.
"Aku berterima kasih kepada kalian semua karena menghadiri upacara ulang tahunku walaupun aku yakin semua orang pasti sibuk. Tidak banyak yang dipersiapkan untuk hari ini tetapi Aku berharap semua orang bersenang-senang."
Dengan pidato pangeran kedua selesai, pesta resmi dimulai. Tidak, itulah yang akan terjadi, sampai....

Gebrakk-! Suara keras datang dari pintu masuk secara tiba-tiba.
"Apa itu?"
"A, apa yang terjadi?"
Para bangsawan semua berbalik menghadap dari mana suara itu berasal dan mulai mengobrol.
Seseorang berjalan melewati kerumunan, ke ruang dansa.
Tap, Tap, Tap-. Suara langkah kaki bisa terdengar.
Pada saat yang sama, suara sesuatu yang diseret juga terdengar.
"I, itu adalah putra mahkota!"
Seseorang berteriak. Aku buru² berbalik untuk melihat teriakan itu.
Rambut pirang elegan yang sepertinya dibuat dengan emas asli, bergoyang di udara.
Rambut keemasan permaisuri dan pangeran kedua yang sekarang tampak seperti lelucon.

Pria berambut pirang emas dengan jubah merah berkibar di belakang adalah orang yang benar-benar bersinar di mata.
"Bukan, bukankah itu..... bukankah itu orang?"
"{{{゚Д゚"}}! I, itu....! "
Orang-orang yang berdiri dekat dengan putra mahkota mulai berteriak.
Srekk, srekk.
Aku tidak menyadari bahwa Aku jadi terganggu oleh penampilan pangeran mahkota itu.
Bahwa sesuatu yang dia seret ke sini bersamanya adalah orang yang sama sekali tidak bergerak.
"Selamat ulang tahun, saudara tersayang."
Pangeran mahkota yang mencapai tangga, melemparkan orang yang di tangannya.
"H, Hyung!"
"P, putra mahkota!"
[permaisuri]
Sang permaisuri bangkit dari tempatnya dan menunjuk pangeran mahkota.
"H, hal memalukan apa yang kamu lakukan!"
"Bagaimana seorang kakak laki-laki yang menghadiri upacara ulang tahun adik laki-lakinya adalah hal yang memalukan, ibu?" [pangeran kedua]
"Kamu seorang pangeran mahkota, namun kamu melakukan hal mengerikan ini di tempat di mana kamu bahkan tidak diundang......!"
Wajah permaisuri merah menyala dan bergetar, tidak membiarkan dirinya berbicara tentang seseorang yang diseret ke sini.
"Apa maksudmu Saya tidak diundang. Kata-kata itu menyedihkan."
"Siapa kamu datang ke tempat seperti ini!"
"Itu karena saya diundang sehingga Saya mengesampingkan semua tugas dan berlari ke sini."
Pangeran mahkota mengangkat bahu dengan sarkastik. Dia sama sekali tidak terlihat sedih menilai wajahnya.
Aku tidak dapat memahami situasi keduanya.
'Apakah permaisuri itu bukan ibu yang melahirkan sang putra mahkota?'
Sementara aku memikirkan itu, pangeran mahkota menambahkan,
"Tapi pelayan yang membawa undangan itu sangat tidak dewasa."
Pangeran mahkota itu kemudian membungkuk rendah, dan bangkit saat dia dengan paksa menarik rambut orang yang diseret tadi sehingga dia setengah berdiri.
Wajahnya tidak terlihat karena topeng hitam. Namun tampak dari pakaian gelap dan serasi yang dia kenakan, dia tampak seperti seorang pembunuh.
"Dia tidak memberi Saya undangan yang saya suruh berikan tetapi dia malah melakukan hal-hal lain sebagai gantinya, jadi saya mengajarinya sedikit pelajaran."
"....."
"Kenapa kamu tidak memilih pelayan yang lebih pantas, adik kecil."
Kemudian.

Sring-. Pangeran mahkota menggunakan tangannya yang bebas untuk mengeluarkan pedangnya, yang langsung memotong leher si pembunuh.
Crakk-! Darah mulai menyembur seperti air mancur.
"Aku akan mengganti hadiahku untukmu dengan ini."
Pangeran mahkota melemparkan kepala ke kaki pangeran kedua.
"Aaaaaack-!"
Ruang dansa dipenuhi dengan teriakan keras permaisuri.
Kepala seseorang yang berguling-guling seperti bola di lantai.
Wajah pangeran kedua pucat seolah-olah dia akan pingsan sebentar lagi dan tidak bisa berbicara sepatah kata pun.
"Kirim pelayan seperti dia lagi dengan undangan jika kau ingin hadiah dari Ku lagi."
Ruang dansa dipenuhi orang-orang yang terkejut. Hanya pangeran mahkota yang tersenyum di dalam semua orang itu.
Senyumnya yang sangat tajam menyerupai singa dari neraka.
Dia meninggalkan ruangan secepat yang dia lakukan saat memasuki ruang dansa. Hanya membuat kami kaget dan takut.
Pangeran mahkota benar-benar tidak terlihat ketika orang-orang mengeluarkan nafas mereka yang mereka tahan sampai sekarang dapat terdengar.
Itu hal yang sama bagi Ku.
'...Apa.'
Aku mengaduk-aduk ingatanku, meraih dadaku.
'Sesuatu seperti ini benar-benar tidak pernah terjadi dalam game!'
Tidak peduli seberapa banyak Aku memikirkan kembali gamenya, kejadian besar seperti ini tidak pernah terjadi.
Itu terlalu besar untuk tidak disebutkan dalam game seperti tentang tanda jarum pada Penelope.
[քaռɢɛʀaռ ʍaɦҡօta ʏaռɢ tɨɖaҡ ʍɛʍɨʟɨҡɨ ɦʊɮʊռɢaռ ʏaռɢ ɮagus ɖɛռɢaռ saʊɖaʀaռʏa, քaռɢɛʀaռ ҡɛɖʊa, ʍɛռɨռɢɢaʟҡaռ ʀʊaռɢ ɖaռsa ɖɛռɢaռ քɛʀasaaռ tɨɖaҡ sɛռaռɢ ɖɛռɢaռ ɨռsɨɖɛռ ҡɛċɨʟ.]
Ini semua yang telah disebutkan.
'Bagaimana bisa ini adalah insiden kecil, dasar permainan gila!'
Aku panik secara mental, melihat para pelayan membersihkan darah dan mayatnya.
Saat itulah kotak putih muncul ke tampilan.
____
<sʏstɛʍ> ɛքɨsɨɖɛ [քaռɢɛʀaռ ʍaɦҡօta ɖɛռɢaռ ɖaʀaɦ ɮɛsɨ, ċaʟʟɨstօ ʀɛɢʊʟʊs] tɛʟaɦ ɖɨʍʊʟaɨ. aքaҡaɦ aռɖa ɨռɢɨռ քɛʀɢɨ ҡɛ 'ʍaʐɛ ɢaʀɖɛռ'?
['ɨʏa'. / 'tɨɖaҡ'.]
----
Aku memikirkannya sebentar. Pangeran mahkota yang kulihat jauh lebih gila daripada yang kubayangkan, yang membuatku sedikit ragu.
'Kurasa aku akan diiris begitu kami bertemu.'
Namun ketakutan akan kematian hanya bertahan sebentar. Aku datang ke sini untuk mati.
'Jika aku menahannya sekali ini, maka aku mungkin bisa kembali.'
Dan Aku juga punya asuransi denganku disebut 'reset'. Jika aku benar-benar mati dan tidak kembali, maka aku selalu dapat mengklik tombol reset.
Memikirkan itu, aku menenangkan tangan ku yang gemetaran dan menekan ['ɨʏa'.].
Lalu semua yang ada di sekitar ku menjadi putih.
~ ~

Saat aku membuka mata lagi, aku berdiri di pintu masuk Taman Labirin.
"Ini berguna."
Aku sebenarnya cukup khawatir karena aku cenderung sering tersesat, tetapi aku tidak tahu itu memiliki sistem teleportasi seperti dalam game.
"Sekarang, mari kita berpawai sampai mati."
Aku melangkah masuk Maze Garden, sudah siap.
Untungnya aku tidak tersesat sama sekali di labirin.
Mungkin itu sistem yang sedang berlaku karena lampu hanya menyala di jalan yang harus ku ambil.
Aku berjalan melewati labirin besar untuk sementara waktu, mengikuti cahaya.
'Berapa lama lagi?'
Aku sudah berjalan cukup lama tetapi lampu-lampu itu sepertinya tidak akan mau dimatikan.
Di sekitar ketika kakiku mulai sakit karena mengenakan sepatu hak tinggi.
Sebuah cahaya di kejauhan dari Ku yang bersinar lebih dari lampu lainnya, bisa dilihat. Akhirnya sampai di ujung.
Aku mencapai tujuan itu, lalu mengambil giliran.

Tempat itu sangat luas dengan air mancur kecil serta bangku tempat kau bisa duduk dan beristirahat.
"Apa itu? Dimana dia?"
Sambil melihat sekeliling ku, aku tidak bisa melihat lampu lain yang menyala. Aku cukup yakin bahwa ini adalah akhir dari labirin.
Namun bagaimanapun aku memandang sekeliling, tidak ada petunjuk dari pangeran mahkota.
Aku memiringkan kepalaku, lalu dengan ragu berjalan menuju air mancur. Kemudian.
Srring- Aku merasakan sesuatu yang dingin dan berat di leher ku.

"{{(°△°; "}}!!"
"Aku bertanya-tanya tikus apa yang berkeliling dengan penasaran."
Pangeran mahkota berjalan ke arahku, pedangnya melingkari leherku.
Merasa perih. Dengan sensasi dagingku diiris, sesuatu yang panas menetes ke bawah.
Tetapi aku tidak dapat menyadari bahwa Aku telah dipotong.
"Hah, bukankah ini anjing gila pembuat onar Eckart?"
Rambut keemasan cemerlang dengan cahaya bulan memantul di atasnya, dan mata merah cerah yang tampak terendam oleh darah.
Pangeran mahkota yang menatapku dengan tertarik, tersenyum dengan ekspresi seperti hantu. Namun itu hanya berlangsung sebentar.
"Memikirkan kau akan datang dan mengikuti ku setelah menyaksikan adegan di ruang dansa. Sepertinya Kau memiliki keinginan untuk mati?"
Aku merasa merinding karena ekspresi putra mahkota yang tiba-tiba berubah tanpa emosi.
"Bicaralah. Mengapa kau mengikuti Ku seperti tikus licik?"
Pedang itu menggali lebih dalam ke kulitku. Tapi yang terasa lebih menyengat adalah aura maut yang diarahkan padaku.
Kemudian Aku sadar. Bahwa pangeran mahkota akan membunuhku sekarang.
'Tombol Atur ulang!'
Mata ku berkeliaran, mencoba menemukan tombol reset.
Meskipun aku akan mati, akan lebih baik jika aku tahu di mana itu sebelum aku mati.
"Menilai darimu yang tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan ku, haruskah kau mulai perpisahan terakhirmu dengan saudara-saudaramu?"
Namun dimanapun aku melihat.
"Aku akan berbaik hati dan mengirimkannya, ke Eckarts, kata-kata terakhirmu."
Tombol reset tidak terlihat di mana pun.
'Atur Ulang! Di mana tombol pengaturan ulang! Atur Ulang-!'
_____
Happy reading gaes
⋰( ͡°□͡°)⋱
Btw itu versi manhwanya cman ditusuk doang.
Aku gemetaran nerjemahinnya.
Jangan lupa dukung terus!!
👇🏻👇🏻👇🏻
Komentar
Posting Komentar