Langsung ke konten utama

Chapter 06


.
.
.
Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

'Itu hanya salah satu adegan dari game...'

Meski begitu, tanganku terus bergetar sedikit.

Itu karena aku secara tidak sadar teringat akan ayah ku yang berhubungan dengan darahku, mengingat sikap Duke terhadap Penelope dalam permainan.


Aku sudah sepenuhnya berada di ruangan sekarang, tetapi Duke itu bahkan tidak mengangkat kepalanya.

Dengan ragu aku mendekati mejanya dan berdiri.

Aku menyembunyikan jari-jariku yang gemetaran dan membungkuk untuk memberi salam.

Tidak ada banyak detail dalam game ini.

Namun suaraku tidak keluar sehingga tidak mungkin aku bisa menunjukkan kehadiranku dengan berbicara. Dan juga, aku merasa seperti ini yang harus ku lakukan, menilai dari auranya.

"Kamu sudah datang."

Duke akhirnya melihat ku dengan sedikit mengangkat kepalanya.

Dia memiliki rambut hitam dan mata biru yang sama dengan yang dimiliki Derrick.

Wajahnya tidak menunjukkan emosi seperti bangsawan bertatus tinggi yang ditampilkan dalam ilustrasi dalam permainan.

Pada saat yang sama, sebuah kotak putih muncul di depan pandangan ku.

1. Mengapa Anda memanggil?

2. Saya sibuk. Silakan langsung ke intinya.

3. (Melotot tanpa kata-kata.)

Aku menekan pilihan nomor 1 dari sisa jawaban gila.

"Kenapa anda memanggil?"

"Aku dengar ada keributan pagi ini."

Begitu ucapannya mencapai akhir, pilihan di dalam kotak dengan cepat bergeser ke beberapa pilihan baru.

1. Yang mulia Duke tidak ada hubungannya dengan itu.

2. Anda mungkin ingin keributan ini terjadi.

3. Itu bukan salah saya. Ini semua yang dilakukan pelayan bodoh itu!

Aku kehilangan kendali atas mentalitas ku membaca pilihan² itu. 

'Ha... Pilihan gila ini...'

Tentu saja, ini adalah sesuatu yang pernah ku alami sebelumnya.

Ketika aku memainkan permainannya di dunia lain, aku senang menekan yang kedua sebagai pilihan ku, rencana ku adalah 'aku akan menjadikan Penelope Sassy Chic Femme Fatale!'.*

Namun berpikir bahwa ini kembali kepada ku dalam kenyataan ini membuat ku tidak bisa berkata².

'Meskipun aku masih dijuluki sebagai penjahat....'

Ayah mana yang akan memperlakukan putrinya yang bahkan 'tidak memiliki hubungan darah' dengan baik. Preett.

Takk-.


Ketika aku tidak berbicara sebentar dan hanya berdiri di tempat, sang Duke meletakkan penanya yang dia pegang dan mengangkat kepalanya untuk melihat ku.

Dia memancarkan aura tajam dan teliti di matanya saat dia menatapku.

'Aku harap keputusan ini tidak ada kesalahan dan membuat bendera kematian...'

Aku memilih nomor 1, badanku gemetaran. Aku merapatkan gigiku untuk mencoba tidak mengatakan kata 'itu'.

"Yang mulia Duke sidak ada hubungannye dengan itu."

Namun aku tidak bisa menghentikan kata itu keluar pada akhirnya, dan sebaliknya, kata itu keluar dengan sangat aneh.

"Penelope."

Duke membuka mulutnya. Suaranya sedingin es, tidak memancarkan kehangatan apa pun.

Tidak ada perubahan alur cerita tidak peduli berapa banyak aku mencoba seperti ini.

"Apakah sudah 6 tahun sejak kamu datang ke rumah ini?"

Aku kembali ke ingatan ku, mencari informasi yang benar tentang pengaturan game.

Heroine di kedua mode normal dan sulit pada usia yang sama, 18 tahun.

Penelope telah diadopsi ke rumah Duke ketika dia berusia 12 tahun. Itu berarti, ya, dia benar.

Aku ingat satu hal yang sudah ku lupa tentang game ini.

Ulang tahun ke-18 adalah saat upacara kedewasaan diadakan untuk semua orang di sini.

Itu berarti bahwa tidak ada banyak waktu yang tersisa sampai hari upacara kedewasaan bagi Penelope, kan?

'Lalu, berapa lama yang aku punya?'

Ketika aku sedang mempekerjakan otak ku pada informasi yang tiba² teringat.

Untungnya, sang Duke melanjutkan kata²nya tanpa harus memilih salah satu dari 3 pilihan. 

"Aku tidak tahu apakah kamu tahu, tetapi tidak mudah untuk menginjakkan kaki di rumah ini. Hanya orang² yang telah membuktikan bahwa mereka dapat berguna untuk rumah kami yang dapat melewati gerbang rumah Eckart kami setelah beberapa pemeriksaan ketat. "

"..."

"Aku tidak ragu-ragu atau menyimpan apa pun untuk memberikan Mu dukungan. Aku menerima segalanya, bahkan setelah melihat Kamu dalam kehidupan mewah Mu, melakukan hal² yang tidak dapat dimaafkan."

"...."

"Namun, sepertinya aku tidak bisa mencari tahu apa yang telah kamu bawa ke keluarga kami selama enam tahun terakhir."

Benar.

Aku akan memiliki sepotong minatnya jika aku setidaknya terlihat seperti putri kandungnya dalam penampilan.


Namun warna rambut dan mata Penelope berubah menjadi warna yang terlalu berbeda dari warna pink yang asli dan warna mata yang biru.

Aku ingin mengangguk sambil mengatakan bahwa kata²nya semua benar, namun tubuh ku tidak bergerak satu inci pun setelah Duke mulai berbicara, dari sistem yang mengendalikan tubuh ku.

Kotak putih, yang telah menghilang dari kesunyianku, muncul lagi.

1. Jadi, apa yang Anda harapkan saya lakukan? Apakah Anda akan menendang saya keluar dari rumah ini sekarang? 

2. Bukan saya yang seharusnya salah! 

3. (Berlutut.)

'Akhirnya!'

Aku senang melihat jawaban yang sebenarnya normal yang bisa ku pilih tanpa ragu². Itu adalah kegembiraan yang belum pernah ku rasakan sejak datang ke tempat ini.

Aku tahu itu tidak akan terjadi tetapi kalau² dialog itu menghilang, aku cepat² menekan nomor 3.

Brukk-!

Tubuh ku secara otomatis tergerak untuk berlutut dari semacam kekuatan yang menendang keras belakang kaki ku, dan mendorong bahu ku ke bawah.

'Ack! Kenapa begitu kuat!'

Aku mengharapkan ini tetapi itu sakit lebih dari yang diharapkan, mata ku sedikit berair.

"Kamu, apa yang kamu lakukan?"

Duke sepertinya lebih terkejut dari suara gedebuk itu daripada aku. Matanya melebar.

Aku tidak pernah memilih ini sebagai keputusan ku ketika aku memainkan ini. Maksudku, itu tidak masuk akal.

'Mengapa labu murahan akan berlutut?'

Aku tidak tahu apakah Developernya malas atau hanya membuang² waktu, tetapi mereka membuat keputusan berikutnya yang tumpang tindih dengan pilihan dalam mode normal.

1. Apakah saya berlutut satu-satunya cara untuk membuat Anda puas? 

2. (Menatap tanpa kata-kata.) 

3. Saya minta maaf untuk semuanya, ayah! 

Aku buru² menekan 3 seperti yang ku lakukan sebelumnya.

"Saya minta maaf untuk semuanya, ayah!"

Suara yang keluar dari mulutku keras, mungkin karena aku memilih 3 seolah² aku yakin dan percaya itu.


"...Apa?"

Duke bertanya seolah-olah tidak ada yang masuk akal.

Saat itulah kotak putih, yang sekarang akrab bagi ku, muncul.
____
<sʏstɛʍ> ʍɨsɨ tɛʀsɛʍɮʊռʏɨ
[ɢɛʟaʀ ʏaռɢ ɦɨʟaռɢ ɖaʀɨ sɛօʀaռɢ 'aʏaɦ']

ʍɨsɨ sɛʟɛsaɨ!

sɛɮaɢaɨ ɦaɖɨaɦ, ʄʊռɢsɨ [քɨʟɨɦaռ 'օռ' / 'օʄʄ'] ɖɨɮɛʀɨҡaռ.

____
<sʏstɛʍ> aքaҡaɦ aռɖa ɨռɢɨռ [օʄʄ] քɨʟɨɦaռռʏa?

['ɨʏa' / 'tɨɖaҡ']

Dengan tidak ada yang menahan ku, aku mengklik [ɨʏa] Tanpa ragu².
----
____
<sʏstɛʍ> քɨʟɨɦaռռʏa sɛҡaʀaռɢ [օʄʄ]. ʝɨҡa aռɖa ɨռɢɨռ ʍɛʟɨɦat քɨʟɨɦaռ ʟaɢɨ, tɛʀɨaҡҡaռ [քɨʟɨɦaռ 'օռ'!]
----

Dan akhirnya, kotak putih yang menjengkelkan itu lenyap sepenuhnya dari pandangan ku.

'Luar biasa!'

Aku merayakannya di dalam hati sambil mengepalkan tangan.

Fungsi tersembunyi [Pilihan ON / OFF] telah memungkinkan ku untuk memanggil sang Duke, 'ayah'.

Jika aku memilih [OFF] untuk pilihan dalam permainan, dialog²nya hilang dan hanya nomor 1, 2, dan 3 yang ditampilkan di layar.

Terkadang, balasan sederhana atau jawaban dapat diketik dengan keyboard ponsel. Dengan balasan atau jawaban sederhana, maksud ku 'YA / TIDAK', nama-nama karakter, dan sebagainya.

Itu adalah fungsi yang mudah didapat di dalam game saat dimainkan dalam mode normal.

Aku pikir tujuannya adalah untuk mencegah situasi berulang yang bergantung pada dialog yang dipilih, dan juga untuk memproyeksikan fleksibilitas permainan dan mendorong permainan yang cepat.

Namun, bahkan dengan fungsi yang diberikan, aku jarang menggunakannya.

Tidak ada gunanya menggunakannya. Itu adalah karena betapa mudah dan cepatnya mode normal.

Itu sebabnya aku tidak terlalu memperhatikan adegan ini dalam mode sulit.

Itu karena aku hanya memilih dialog yang agresif.

'Aku tidak tahu mode sulit akan bekerja sama dengan mode normal.'

Aku tidak bisa mendapatkan fungsi [Pilihan ON / OFF] karena aku memilih jalur yang salah, tapi itu bukan fungsi yang diperlukan bagi ku yang kecanduan memilih jalur yang tepat untuk penjahat.

'Aku tidak tahu waktu itu. Bahwa kecanduan itu akan menjadi racun bagiku di kemudian hari, dan di kemudian hari itu akan terjadi sekarang...'

Aku menghela nafas pada kebodohanku saat itu, ketika aku mengucapkan kata-kata dengan kemauanku, dan bukan dari 3 dialog yang harus aku pilih dari sebelumnya.

"A, ay..ah."

Mendengar kata² yang keluar dari mulutku atas kehendakku, begitu menyentuh bagiku hingga aku bisa menangis.

Air mata benar² melekat di mataku karena itu.

Dan Duke yang sepertinya tidak pernah mendengar kata 'ayah' dari Penelope, tampaknya tidak percaya bahwa aku baru saja mengatakan itu karena matanya yang sudah melebar semakin melebar.


Aku melanjutkan kata²ku, tidak sedikitpun dipengaruhi oleh reaksi sang Duke.

"Saya minta maaf karena membuat keributan selama hari-hari pengurungan saya. Saya tidak bisa menunjukkan perilaku atasan yang baik kepada bawahan dan itu menyebabkan skandal ini terjadi. "

"..."

"Saya akan sangat merefleksikan tindakan saya untuk sisa waktu masa pengurungan saya. Tidak akan ada keributan seperti ini yang terjadi lain kali jadi tolong maafkan saya sekali ini, ayah. "

Aku memohon, berlutut di lantai.

Ketika kau memikirkannya, keributan yang terjadi di pagi hari bukan salah ku.

Seorang pelayan mengintimidasi ku. Salahku Preett, itu adalah situasi di mana aku harus meminta bantuan dari seseorang.

Namun tindakan masa lalu yang telah dilakukan Penelope sebelum aku menjadi dia telah memaksa ku melakukan ini tanpa pilihan.

Aku berada dalam situasi di mana aku tidak bisa hidup tanpa berlutut.

Hidupku tidak akan berada dalam bahaya dalam waktu dekat bahkan jika duke tidak menyukaiku.

Namun jika aku tidak menganggap serius situasi ini hanya karena aku memiliki fungsi untuk mematikan pilihan, akan ada kemungkinan besar aku mengambil rute di mana hukuman akan menjadi satu²nya hal yang menunggu ku.

Itu adalah hal yang jelas. Penelope sudah di kurung setelah membuat keributan, dan membuat masalah yang lain juga selama itu.

Yang disebut 'tuan muda' (AKA Derrick) adalah orang yang membuat ku dikurung kali ini, dan aku tahu bahwa bertindak keras kepala dan agresif sekarang hanya akan menurunkan minatnya kepada ku.

"Saya mengerti betapa tidak dewasanya saya bersikap sampai sekarang."

"...."

"Jika Anda memberi saya kesempatan lagi, saya akan melakukan yang terbaik untuk menunjukkan kegunaan saya untuk keluarga ini sampai hari kedewasaan saya."

Aku tidak bergerak satu inci dari lantai bahkan setelah aku selesai berbicara.

Aku tidak pernah memohon, berlutut di tanah bahkan kepada orang tua kandung ku yang sebenarnya.

Ini membuktikan betapa buruknya game ini.

'Aku memohon dengan tubuhku ke lantai. Cepat dan katakan sudahlah.' (^_^;)

Aku sudah menampar diriku secara mental langsung setelah bangun ketika aku lelah. Aku butuh istirahat.

"Kamu..."

Duke memandang ke bawah ke Penelope seolah² dia melihat beberapa orang asing. Dia tidak bisa dengan mudah mengeluarkan kata².

Rahangnya bergerak tetapi tidak menggumamkan suara untuk sementara waktu sebelum dia berhasil mengeluarkan kalimat.

"....Aku mengerti apa yang kamu katakan. Bangunlah dari lantai sekarang. "

"Iya."

Saya bangun tanpa ragu-ragu.

Kakiku terlalu lelah sampai² aku tidak bisa mempertahankan posisiku lagi.

"Kata-kata yang diucapkan oleh keluarga Eckart itu berat, Penelope."

Duke berbicara dengan nada rendah, masih menatapku. Kata² itu memiliki banyak arti.

"Terima kasih. Saya tidak akan membiarkan Anda menyesal memaafkan saya hari ini, ayah. "

"Kamu bisa pergi sekarang."

Aku buru-buru menggerakkan tubuhku bersamaan kata²nya berakhir.

Itu karena aku khawatir bagaimana jika rute berubah karena aku bertindak lambat.

_____
*ada yang gak tau?? Itu kayak seperti cewek yang suka bermain dg laki² dan gak takut apapun, bisa dibilang cewek Badas kali ya. Itu sih yang ku tau, ada lagi yang bisa jelasin mungkin?? 😊

See you next guys
Jan lupa komen nya٩(๛ ˘ ³˘)۶♥
👇🏻👇🏻👇🏻


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chapter 210

 Selamat membaca kakak!! Oh ya, untuk chapter ini dan seterusnya, di tl oleh kak fresella dengan nama wp @Fresella**** Terimakasih kak! ❤ . . . Setelah melihat sosok kecil yang muncul entah dari mana, Vinter berhenti bernapas. Dia buru-buru menarik ujung tongkatnya. Kwaaang-! Dan sihir serangan itu melewati Yvonne dengan jarak yang sedikit lagi akan mengenainya, dan sihir itu menghantam dinding dan menyebabkan suara dan getaran yang besar. Namun, berkat sihir yang melapisi bangunan ini, dindingnya tidak berlubang. "Ugh......!" Sihir yang menyapu kantor itu dengan cepat membuat asap. Dan di antara asap itu, ada seorang wanita dan seorang anak kecil yang mengenakan topeng singa terungkap. "Sudah kubilang aku pasti akan menghancurkannya." Yvonne tertawa terbahak-bahak. Vinter pun mengerutkan kening dan memasang ekspresi yang terlihat putus asa. "Raon!" Dia adalah seorang anak yang sangat berharga karena dia pintar. Tapi mata Raon, terlihat dari celah topeng s...

Chapter 182

 Selamat membaca kakak!! Oh ya, untuk chapter ini dan seterusnya, di tl oleh kak fresella dengan nama wp @Fresella**** Terimakasih kak! ❤ . . . Vinter menatapku dengan mata yang melotot dan memaksaku untuk segera menjawab. Tidak, mungkin itu hanya alasanku. "Itu..." Saya ragu-ragu untuk waktu yang lama, sambil membuka bibir saya dan menutupnya lagi begitu terus selama beberapa saat. Tidaklah jelas untuk mengatakan bahwa masalah kepercayaan adalah jawaban yang benar. Dia mengira saya akan membunuh Yvonne, tetapi dia malah berusaha untuk menyembunyikan kejahatan saya. 'Tidak. Kamu memperlakukanku seperti penjahat ganas ketika kekacauan itu terjadi, bagaimana itu disebut sebagai kepercayaan?' atau 'Tidak. Terakhir kali saat kamu membuat keributan itu, kamu memperlakukanku seperti penjahat kejam, mungkin ini masalah kepercayaan?' Setelah perjuangan yang panjang, saya menjawab dia yang terus memandang saya. "Yah...kedengarannya seperti karaktermu." "...

Chapter 101

. . . 'Apa itu?' Secara reflektif ke jendela sistem yang melayang, tatapan ku naik ke atas kepala eclis. Dan aku membuka mataku. '.... Sudah hilang!' Kalimat itu [Minat 77%], yang baru saja berkilau dengan jelas di kepalanya diubah menjadi [periksa ketertarikannya]. Selain itu, bar ukuran yang diisi dengan warna putih telah berubah menjadi merah gelap. Tapi sebelum aku bisa mengenali apa yang telah terjadi, sebuah tulisan baru muncul. ____ <SYSTEM>  Warna ditampilkan pada bar pengukur tempat ketertarikan. ____ <SYSTEM>  DALAM RANGKA UNYUK MEMERIKSA KETERTARIKANNYA, BUATLAH KONTAK FISIK DENGAN TARGET. –––– "Elise...." Sambil melihat ke jendela sistem dengan mata gemetar, aku berhasil berbicara. Suara yang kencang keluar seolah² sedang tercekik. "Berikan padaku, aku akan meletakkannya untuk mu." Sudut² mulutku yang gemetar terangkat dengan susah payah dan memerintahkan. Eclis perlahan melepas tangan yang ia kenakan di bibirnya. - Traaak.  K...